Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ganjar Pranowo Soroti 'Drakor' Politik Indonesia: Sangat Menarik, Tapi Tidak Perlu Terjadi

Ganjar Pranowo Soroti 'Drakor' Politik Indonesia: Sangat Menarik, Tapi Tidak Perlu Terjadi Kredit Foto: Andi Hidayat
Warta Ekonomi, Jakarta -

Calon Presiden dari PDIP Ganjar Pranowo menyinggung soal “drakor” politik Indonesia yang akhir-akhir ini terjadi. Hal ini Ganjar sampaikan saat pengundian nomor urut capres-cawapres di KPU, Selasa (14/11/23).

Ganjar tidak spesifik menyebut drama apa yang ia maksud, tetapi ia menyinggung soal adanya kegelisahan dari elemen masyarakat berbagai macam latar belakang seperti tokoh agama, budayawan, aktivis, jurnalis, dll.

“Itu kegembiraan yang harusnya kita dapatkan, tapi beberapa hari ini kita disuguhkan untuk menonton drakor yang sangat menarik. Drama itu sebenarnya tidak perlu terjadi, dan malam ini seharusnya kita sedang memulai sesuatu perayaan demokrasi melalui pemilu, namun melihat situasi belakangan ini tentu kami mendengar banyak pihak, kita menangkap apa yang menjadi kegelisahan suasana kebatinan di masyarakat ada tokoh agama ada guru bangsa seniman budayawan jurnalis pemred aktivis dan semuanya sedang menyuarakan kegelisahan itu,” ungkapnya.

Baca Juga: PDIP Wajib Kerja Keras, Elektabilitas Ganjar Pranowo Turun Drastis!

Ganjar menegaskan kegelisahan-kegelisahan itu perlu diatasi dengan cara menjaga demokrasi Indonesia agar terus berkualitas.

“Kewajiban kita untuk menjaga karena kalau kita merasakan itu rasanya demokrasi harus kita pastikan demokrasi bisa baik meski pun sekarang belum baik-baik saja, kita harus sampaikan itu,” ungkapnya.

Terkait nomor urut 3 yang ia dan Mahfud MD dapatkan, Ganjar mengungkapkan nomor tersebut pas dengan sila ketiga, persatuan Indonesia.

Ganjar mengatakan pemilu ini harus menyatukan masyarakat dalam suasana riang gembira.

“Kita dapat nomor 3, pas sesuai dengan sila ketiga persatuan Indonesia, kita satukan semuanya dalam proses politik yang menggembirakan,” kata Gajar.

“Kami senang riang gembira suasana ini ditunjukkan di depan publik dan kami ingin itu ada dalam hati kita masing-masing,” tambahnya.

Untuk diketahui, sebelumnya Sejumlah tokoh bangsa bersilaturahmi dalam agenda yang disebut Majelis Permusyawaratan Rembang (MPR) ke kediaman Gus Mus (KH Mustofa Bisri) di Rembang, Jawa Tengah, Minggu (12/11/23).

Bahkan sebelum pertemuan berlangsung, ada flyer tersebar di media sosial yang menyebutkan beberapa tokoh akan ikut pertemuan tersebut seperti Goenawan Mohamad, Rhenald Kasali, Nasaruddin Umar, Frans Magnis-Suseno, Erry Riyana Hardjapamekas, Lukman Hakim Saifuddin, dll.

Baca Juga: Anies Baswedan Akui Sulit Indonesia Bisa Selesaikan Konflik Israel-Palestina: Jauh Sekali!

Perwakilan MPR Alif mengatakan tujuan pertemuan tokoh bangsa dengan Gus Mus adalah silaturahmi menyampaikan beberapa hal mengenai situasi yang sedang berkembang saat ini. Pertemuan tersebut juga menurutnya menyoroti beberapa hal seperti putusan Majelis Kehormatan Mahkamah Konstitusi (MKMK) yang memutus Ketua MK Anwar Usman melanggar etik berat terkait batas usia minimal capres-cawapres yang disebut-sebut melanggengkan jalan Gibran Rakabuming Raka yang notabene keponakannya maju di pilpres 2024, sehingga Anwar dicopot dari jabatannya.

“Mahkamah Konstitusi sebagaimana bukti-buktinya ditemukan oleh majelis kehormatan Mahkamah Konstitusi ada intervensi dari eksekutif ke yudikatif. Kemudian juga ada situasi lain adalah bahwa ancaman terhadap asas jujur dan adil pemilu yang akan kita lakukan 14 Februari mendatang,” kata Alif dilihat secara daring.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Bayu Muhardianto
Editor: Bayu Muhardianto

Advertisement

Bagikan Artikel: