Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pemilu Masih Diwarnai Nepotisme, Pengamat: Kenapa Harus Gibran?

Pemilu Masih Diwarnai Nepotisme, Pengamat: Kenapa Harus Gibran? Pemilu Masih Diwarnai Nepotisme, Pengamat: Kenapa Harus Gibran? | Kredit Foto: Rahmat Saepulloh

Sebagai mahasiswa Jurusan Hukum, ia menyebutkan jika ada tahapan-tahapan Pemilu yang melibatkan instrumen negara dan kekuasaan terlebih salah satu lembaga Yudikatif yang berperan penting dalam menjaga demokrasi tentu kalangan mahasiswa akan mengkritik hal tersebut

"Diharapkan ada gelombang besar dari kalangan muda bahwa ini tidak menguntungkan mayoritas anak muda tapi hanya untuk segelintir orang yang memiliki kekuasaan dan akses modal dan jaringan politik,"
tegasnya

Baca Juga: Relawan Mas Gibran Tunjukkan Kepedulian dengan Kegiatan Pembagian Sembako dan Futsal di Kepulauan Riau, Jawa Timur, dan Riau

Adapun, Ketua GMNI Cabang Bandung, Ariel Anggrawan menilai perjuangan seorang anak muda  di seluruh Indonesia ternyata tidak sama. Dalam konstelasi demokrasi saat ini terlihat adanya dukungan lain saat seorang anak dari kalangan tertentu ingin mewujudkan cita-citanya.

"Jika kita terlahir dari seorang tukang becak dan profesi lainnya memang perjuangan awalnya harus benar-benar dari nol dibanding mereka pejabat. Artinya tidak semua anak mempunya garis start perjuangan yang sama,"
ungkapnya

Menurutnya, ketiga calon presiden dan wakil presiden saat ini merupakan anak terbaik bangsa. Pihaknya optimis bahwa mereka mencalonkan diri dan dipercaya oleh masyarakat luas.

Namun, saat ini masyarakat tidak memandang tentang kapabilitas atau visi dan misi calon secara keseluruhan.

"Persoalannya adalah pencerdasan masyarakat yang akan memilih dalam Pemilu ini itu tidak dilakukan. Artinya kalau pun saya mengatakan bahwa ketiganya adalah anak terbaik bangsa tapi pengaruh kepada masyarakat sangat kecil,"
ungkapnya

Dia menilai Capres dan Cawapres yang ideal adalah yang mampu menyetarakan cita-cita seluruh rakyat Indonesia.

Baca Juga: Ragu Ijazah Australia Gibran, Kata dr Tifa: Hanya Kursus

"Tentunya mempunyai kapabilitas dalam pemimpin karena kita sudah lama tidak melihat sosok pemimpin yang secara keseluruhan mampu menyetarakan hal itu. Itu menjadi patokan atau referensi kita ketika melihat sosok seorang pemimpin
," pungkasnya.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Rahmat Saepulloh
Editor: Aldi Ginastiar

Advertisement

Bagikan Artikel: