Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ajak Tinggalkan Politik Identitas, Ganjar: Kalau Marah, Serangannya ke Pribadi

Ajak Tinggalkan Politik Identitas, Ganjar: Kalau Marah, Serangannya ke Pribadi Kredit Foto: Antara/Andreas Fitri Atmoko
Warta Ekonomi, Tangerang Selatan -

Calon Presiden (Capres) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Ganjar Pranowo menilai perlu dihilangkannya identitas yang terlalu mendominasi dari setiap kontestan Pemilu 2024 nanti.

Menurutnya, hal itu perlu untuk mewujudkan politik gagasan dalam gelaran Pemilu 2024 nanti. Ganjar menilai, politik gagasan mesti berdasar pada nilai kebersamaan dan kebhinekaan.

Baca Juga: PDIP: Yang Lain Mobilisasi Kepala Desa, Ganjar Tidur

"Kita kembali pada nilai kebersamaan kita, nilai bhineka tunggal Ika kita, maka hilangkan identitas yang terlalu dominan, politik kelompok, black campaign, politik separatis," kata Ganjar dalam Dialog Terbuka Muhammadiyah Bersama Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden di Universitas Muhammadiyah Jakarta, Cirendeu, Tangerang Selatan, Banten, Kamis (23/11/2023).

Seandainya hal itu bisa diwujudkan, Ganjar menilai persatuan dan nilai kemanusiaan akan terwujud dalam gelaran Pemilu 2024 nanti. Kendati demikian, dia tak menampik dinamika politik yang terjadi belakangan.

Menurutnya, realita politik saat ini kerapkali menyerang figur pribadi tersebut. Oleh karenanya, Ganjar menilai dibutuhkan kedewasaan dalam proses demokrasi di Indonesia saat ini.

"Kadang-kadang kalau sudah marah, serangannya kepada pribadi. Tapi itu lah realita hari ini, di mana dalam proses demokratisasi,kita butuh dewasa," jelasnya.

Lebih jauh, Ganjar juga menegaskan demokrasi memerlukan moral dan etika dalam pelaksanaannya. Oleh karenanya, dia mendorong proses demokrasi yang mengedepankan nilai persatuan.

Baca Juga: Ganjar-Mahfud Canangkan Program '1 Keluarga Miskin, 1 Sarjana' Guna Atasi Putus Sekolah

"Kalaulah kemudian dalam proses demokratisasi ini mengarah tidak makin liberal, tapi makin bisa merasakan bagaimana nilai persatuan juga penting. Maka rasa-rasanya semuanya harus menjadi agen untuk itu, speak up ketika terjadi penyelewengan dan seterusnya," pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Andi Hidayat
Editor: Aldi Ginastiar

Advertisement

Bagikan Artikel: