Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

15 Pemuda dari Lima Negara Raih Juara di Ajang Young Social Entrepreneurs

15 Pemuda dari Lima Negara Raih Juara di Ajang Young Social Entrepreneurs Kredit Foto: Rahmat Saepulloh
Warta Ekonomi, Bandung -

Enam tim wirausaha sosial dari lima negara meraih kemenangan dalam Program Global Young Social Entrepreneurs (YSE) yang diadakan oleh Singapore International Foundation (SIF).

Program YSE Global bertujuan untuk menginspirasi, membekali, dan memungkinkan kaum muda dari berbagai negara untuk meluncurkan atau meningkatkan usaha sosial mereka di Singapura dan sekitarnya.

Kelompok tersebut terdiri dari 15 pemuda yang mewakili China, India, Indonesia, Laos, dan Singapura. Ide bisnis mereka mencakup layanan kesehatan mental, konservasi air, penyediaan keterampilan dan teknologi untuk masyarakat kurang terlayani, serta pemberdayaan perempuan.

Program YSE Global mendapatkan dukungan pembimbingan tertinggi sepanjang sejarahnya, dengan 82 mentor sukarelawan memberikan lebih dari 330 jam bimbingan kepada 46 tim peserta. Ini menunjukkan peningkatan 32 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

Baca Juga: Keren! QRIS Raih Penghargaan Tingkat Asia Pasifik

Lokakarya YSE Global 2023, yang berlangsung pada 7-10 Juni, menjadi awal bimbingan oleh para mentor, termasuk profesional bisnis dan wirausahawan sosial sukses. Mentor membantu memperkuat fondasi dan strategi bisnis para peserta.

Selanjutnya, 15 tim terpilih dari lokakarya Juni melanjutkan program dengan bimbingan dari satu hingga tiga mentor dari Juli hingga Oktober. Para mentor ini berasal dari perusahaan terkemuka seperti McKinsey & Company, Temasek International, Bain & Company, dan berbagai industri lainnya.

Selama empat bulan berikutnya, mentor sukarelawan memainkan peran penting dalam membimbing peserta dalam menjalankan usaha sosial mereka. Mereka juga membantu mempersiapkan tim untuk acara akhir, "Pitching for Change," yang dijadwalkan pada November. Dalam acara tersebut, tim mempresentasikan rencana bisnis mereka di hadapan panel juri untuk mendapatkan pendanaan.

Mahdiyyah Ardhina, anggota Rumah Briket dari Indonesia, menyatakan bahwa YSE Global memberikan pelatihan intensif bagi tim mereka yang baru dalam dunia usaha. Rumah Briket fokus pada solusi tanpa limbah untuk sampah organik dan non-organik.

"Kami berterima kasih kepada para pembimbing atas pengalaman dan masukan mereka. Mereka sangat berjasa dalam beberapa bulan terakhir ini, memberikan pengetahuan berdasarkan pengalaman profesional bertahun-tahun dan perspektif baru pada rencana bisnis kami," ungkap Mahdiyyah kepada wartawan secara daring, Senin (27/11/2023).

Dr. Yoke Pean Thye, salah satu pendiri WISE dan pembimbing Rumah Briket, menyatakan kehormatan baginya dapat mendukung tim Rumah Briket. Setelah mengikuti lokakarya YSE Regional beberapa tahun lalu, ia bersyukur dapat membantu Rumah Briket memperbaiki model bisnis mereka.

"Saya merasa tersentuh dan terinspirasi oleh semangat mereka untuk mengatasi krisis pengelolaan sampah di Indonesia, dedikasi mereka terhadap usaha sosial, dan motivasi untuk belajar dan menantang diri mereka sendiri," kata Yoke.

Dia juga mendorong lebih banyak orang untuk mendaftar sebagai mentor di YSE Global, menyebutnya sebagai kesempatan berarti bagi mereka yang ingin berbagi pengalaman dengan generasi muda yang mencari arah dalam perjalanan sosial mereka.

Wakil Ketua SIF dan Juri Utama YSE Global 2023, Bapak Lian Wee Cheow, menekankan bahwa bimbingan adalah komponen utama YSE Global. Para mentor, pemimpin industri dengan pengalaman luas, telah meluangkan waktu mereka untuk membagikan keahlian dan jaringan kepada para calon pemimpin perubahan.

"Hal ini memperluas wawasan para peserta muda kami yang berada di tahap awal dan kritis dalam perjalanan mereka sebagai wirausahawan sosial," ujarnya.

Cheow menambahkan bahwa sejak tahun 2010, YSE Global telah membina jaringan yang terus berkembang, melibatkan lebih dari 1.400 pemuda dari 43 negara yang mewakili 674 wirausahawan sosial.

Baca Juga: Ungguli Perusahaan Energi se-Asia, PLN Sukses Borong 5 Penghargaan Bergengsi dari Enlit Asia

Pada acara Pitching for Change pada 17 November, enam dari 15 tim terpilih diumumkan sebagai pemenang. Mereka dipilih berdasarkan dampak dan skalabilitas ide bisnis mereka, serta tingkat komitmen mereka. Tim pemenang termasuk Anubhuti Samiti (India), China House (China), HomePal (Singapura dan China), LeLao (Laos), ReservoAir (Indonesia), dan Rumah Briket (Indonesia).

Setiap tim pemenang diberikan dana hingga S$20.000 untuk meluncurkan atau meningkatkan usaha sosial mereka. Seorang mentor akan ditugaskan untuk membimbing mereka dalam menggunakan dana tersebut dan mendukung perkembangan mereka selama satu setengah tahun ke depan.

Sekretaris Senior Parlemen dari Kementerian Kebudayaan, Komunitas, dan Pemuda, serta Kementerian Pembangunan Sosial dan Keluarga Singapura, menjadi tamu kehormatan pada acara tersebut.

“Tim ini mengadvokasi tujuan-tujuan sosial yang sangat mereka pedulikan. Mereka mempresentasikan berbagai ide yang menarik, mulai dari akses ke layanan kesehatan mental, praktik berkelanjutan, kesetaraan pendidikan, hingga dukungan untuk komunitas yang rentan. Banyak yang menyuarakan dengan penuh semangat untuk menciptakan perubahan yang berarti dalam masyarakat," pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Rahmat Saepulloh
Editor: Amry Nur Hidayat

Advertisement

Bagikan Artikel: