Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Lestarikan Hutan Asli, Amartha Gaet Junglo untuk Reduksi Emisi Karbon

Lestarikan Hutan Asli, Amartha Gaet Junglo untuk Reduksi Emisi Karbon Kredit Foto: Istimewa
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Amartha Mikro Fintek (Amartha), prosperity platform yang menghadirkan layanan keuangan inklusif untuk ekonomi akar rumput melalui teknologi dan prinsip keberlanjutan, berkomitmen untuk mereduksi emisi karbon melalui inisiatif penanaman pohon. Inisiatif di bawah pilar keberlanjutan Amartha Lestari ini diwujudkan dengan membangun kembali ekosistem hutan asli di area kantor pusat Amartha. Komitmen ini bertujuan untuk melestarikan lingkungan dan menjaga ketersedian air tanah yang berkelanjutan.

Amartha menggandeng sebuah organisasi yang fokus pada pelestarian ekosistem hutan asli, yakni Junglo. Kolaborasi ini menjadikan Amartha sebagai perusahaan pertama yang melakukan penanaman hutan dengan spesies pohon asli, dengan metode Miyawaki di Jakarta.

Baca Juga: OJK Lakukan Survei Orientasi Bisnis Perbankan, Hasilnya Optimis atau Pesimis?

Aria Widyanto, Chief Risk & Sustainability Officer Amartha menyampaikan, “Amartha terus berupaya untuk menciptakan dampak bagi lingkungan dan sosial yang berkelanjutan dengan berbagai inisiatif, salah satunya penanaman pohon. Setelah menanam ribuan pohon mangrove selama dua tahun berturut-turut, kali ini Amartha kembali melestarikan lingkungan dengan penanaman hutan asli. Kami percaya, keberadaan hutan asli menjadi penting karena kita bisa mengembalikan ekosistem asli dari lahan yang kita tempati. Ini sejalan dengan komitmen Amartha untuk menjadi net zero company pada tahun 2060 mendatang dan mereduksi emisi karbon sebesar 30% pada tahun 2030."

Melalui inisiatif ini, Amartha menanam bibit pohon trembesi dan beberapa varian tanaman lainnya yang sudah disesuaikan dengan karakter lahan lokasi penanaman. Mengingat luas lahan di Jakarta yang cukup terbatas, Amartha bersama Junglo menggunakan metode Miyawaki, yakni metode penanaman hutan dengan jarak yang cukup rapat sehingga pemanfaatan lahan bisa lebih maksimal dan pertumbuhan pohon lebih pesat. Metode Miyawaki juga menekankan pada kombinasi empat jenis tanaman tiap satu meter persegi.

Mauricio Camacho, Founder Junglo, menyampaikan, “Junglo sangat mendukung komitmen Amartha dalam mereduksi karbon melalui inisiatif penanaman hutan asli. Metode Miyawaki ini sangat cocok diterapkan di Jakarta karena membuktikan bahwa pelestarian hutan dapat dilakukan di lahan yang terbatas. Karena hutan di Amartha ini merupakan hutan dengan metode Miyawaki pertama, harapannya kolaborasi dengan Amartha dapat menjadi inspirasi bagi pihak lainnya untuk melakukan penanaman hutan semula tanpa khawatir akan keterbatasan lahan."

Baca Juga: Hadirkan 300 UMKM, Amartha Gelar Kelas Literasi Keuangan hingga Aksi Donor Darah

Selain melakukan penanaman hutan asli di area kantor pusat Amartha di Jakarta Selatan, Amartha juga mendonasikan bibit pohon trembesi di wilayah Desa Krecek, Jawa Tengah. Pohon trembesi dipilih karena memiliki kemampuan untuk menjaga kualitas air tanah lebih baik dibanding jenis pohon lainnya.

“Amartha percaya, kontribusi pada lingkungan tidak selalu harus dimulai dengan langkah yang besar. Penanaman pohon di kantor pusat kami dan di wilayah Desa Krecek merupakan pilot project yang sangat berpotensi untuk terus dijalankan sesuai komitmen Amartha. Untuk itu, Amartha mengajak setiap individu untuk melestarikan lingkungan, bahkan dengan langkah yang sederhana pun, itu akan sangat berarti bagi semesta," tutup Aria.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Belinda Safitri
Editor: Belinda Safitri

Advertisement

Bagikan Artikel: