Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kementerian ESDM Targetkan 13 Juta Motor Listrik Beroperasi Pada 2030

Kementerian ESDM Targetkan 13 Juta Motor Listrik Beroperasi Pada 2030 Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menargetkan sebanyak 13 juta unit motor listrik dapat beroperasi pada tahun 2030.

Tenaga Ahli Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bidang Kelistrikan Sripeni Inten Cahyani mengatakan, upaya mendorong penggunaan sepeda motor listrik secara masif tak lepas dari target penghentian impor BBM.

"Jadi targetnya 2030 kita tidak lagi melakukan impor atau stop impor BBM. Lalu ditarik mundur ketemunya 13 juta sepeda motor listrik," ujar Inten dalam sesi diskusi bertajuk 'Menakar Regulasi Ekosistem Kendaraan Listrik' di Jakarta, Rabu (29/11).

Inten menyebut,  target itu sudah melalui perhitungan yang matang untuk menjaga ketahanan dan kemandirian energi Indonesia.

"Sejujurnya target itu luar biasa besar, tantangannya sangat berat. Tapi, itu adalah hitung-hitungan untuk menjaga ketahanan dan kemandirian energi," ujarnya. 

Baca Juga: Dorong Pengembangan Ekosistem Kendaraan Listrik, Warta Ekonomi Gelar Seminar Menakar Regulasi Ekosistem Kendaraan Listrik

Ia menjelaskan, terdapat beragam cara untuk mewujudkan target 13 juta motor listrik mengaspal tahun 2030. 

Salah satunya, ialah menjadikan sepeda motor listrik sebagai kendaraan operasional pemerintah, baik di tingkat daerah maupun pemerintah pusat.

Dalam hal ini, Inten meminta keseriusan setiap instansi, termasuk pemerintah daerah, supaya menggunakan anggaran untuk membeli EV sebagai kendaraan operasional.

Selama ini, alasan yang kerap muncul ke permukaan ialah belum cocoknya harga kendaraan listrik di lapangan dengan standar pengeluaran kementerian/lembaga.

"Standar kementerian/lembaga selalu diatur berapa yang harus disewa, pagunya sekian. Pada waktu ini (regulasi) dikeluarkan, belum ada revisi anggaran sehingga masih stuck dan masih sedikit yang pakai kendaraan listrik," ucapnya. 

Baca Juga: INABUYER EV 2023 Perluas Peluang UMKM Masuk Rantai Pasok Industri Kendaraan Listrik

Strategi lainnya, ialah mengkonversikan sepeda motor berbahan bakar minyak (BBM) menjadi motor listrik. Cara ini didasarkan pada catatan jumlah sepeda motor Internal Combustion Engine (ICE) yang beredar mencapai lebih dari 120 juta unit dengan pertumbuhan penjualan sekitar 8-12% per tahun.

Catatan tersebut, menjadi penyebab sektor transportasi punya konsumsi energi yang paling besar. Sehingga, solusinya ialah 'menyulap' sepeda motor konvensional menjadi motor listrik.

"Kalau bicara pemerintah, pemerintah serius dalam hal ini. Sudah terbit Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 65 Tahun 2020 dan dilanjutkan revisinya tahun 2022. Setelah itu, diadopsi Kementerian ESDM menjadi pilot project," ungkapnya. 

Lanjutnya, dalam upaya mewujudkan 13 juta sepeda motor listrik beredar tahun 2030 juga punya tugas menyiapkan infrastruktur pendukung. 

Dalam hal ini, infrastruktur yang dimaksud adalah stasiun pengisian daya listrik, baik SPKLU maupun SPBKLU.

Perkembangan infrastruktur pendukung pun sudah serius digarap pemerintah. Buktinya, sudah terdapat 842 unit SPKLU dan 1.330 unit SPBKLU per Juni 2023 atau tumbuh drastis dibandingkan catatan pada November 2020 yang hanya 62 unit untuk SPKLU dan 9 titik SPBKLU.

"Sampai Juni 2023 sudah ada insentif, sudah naik SPKLU-nya jadi 842 unit dan SPBKLU 1.330 unit," pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Djati Waluyo
Editor: Annisa Nurfitri

Advertisement

Bagikan Artikel: