Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Anies Baswedan: Kalau Kebutuhan Pokok Mahal dan Lapangan Pekerjaan Sulit Ingin Diteruskan Silakan Pilih yang Lain!

Anies Baswedan: Kalau Kebutuhan Pokok Mahal dan Lapangan Pekerjaan Sulit Ingin Diteruskan Silakan Pilih yang Lain! Kredit Foto: Antara/Sulthony Hasanuddin
Warta Ekonomi, Jakarta -

Calon Presiden dari Koalisi Perubahan Anies Baswedan menyinggung soal kebutuhan pokok yang mahal serta ketersediaan lapangan pekerjaan.

Hal ini Anies sampaikan dalam agenda kampanyenya di wilayah Sumatera Utara, Minggu (3/12/23).

Anies mengungkapkan apabila ingin kebutuhan pokok terus mahal serta minimnya ketersediaan lapangan pekerjaan terus berlangsung, maka ia mempersilakan masyarakat pilih calon presiden lain.

“Bila dalam perjuangan ini menghadapi tantangan maka jawab apabila Anda memilih untuk tetap kebutuhan pokok mahal, lapangan pekerjaan sulit, silakan teruskan dan pilih nomor lain, tapi kalau ingin Indonesia adil, kebutuhan pokok terjangkau, lapangan kerja tersedia maka pilihannya nomor 1,” jelas Anies.

Baca Juga: Yakin Anies Baswedan Bisa Menang, Co-Captain Timnas AMIN Blak-blakan Kurang Percaya Hasil Survei

Anies juga mengungkapkan masyarakat yang menginginkan adanya perubahan untuk tetap teguh dalam perjuangan sekalipun kelak akan mendapat tantangan seperti intimidasi dll.

Eks Gubernur DKI Jakarta itu mengingatkan perubahan yang disuarakan adalah untuk kepentingan masyarakat Indonesia

“Dalam perjalanan perjuangan ini untuk menghadapi kekuatan yang mencegah perubahan yang dibutuhkan adalah keberanian. Mengapa kita berani? Karena kita yakin kita benar. Itu esensi perjuangan kita,” jelasnya.

“Bila kita hadapi intimidasi apa jawab kita? Jangan sekali-kali mengintimidasi karena kami berjuang untuk kebenaran bagi seluruh rakyat Indonesia, jangan sekali-kali mengancam karena kami berjuang untuk perubahan bagi keadilan Indonesia,” tambahnya.

Lebih lanjut, Anies menyinggung soal tingginya angka investasi namun tak berdampak banyak pada pengurangan pengangguran di Indonesia. Menurutnya hal ini bisa terjadi karena investasi yang dibuka lebih fokus pada sektor yang minim menyerap lapangan kerja.

“Kenapa? Karena investasi di bidang yang tidak menyerap pekerja yang banyak, kita akan ubah lewat perubahan, investasinya di investasi yang menyerap tenaga kerja sebanyak-banyaknya,” ungkapnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Bayu Muhardianto
Editor: Bayu Muhardianto

Advertisement

Bagikan Artikel: