Analis Henan Putihrai Sekuritas Jono Syafei mengatakan aksi restrukturisasi PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) merupakan langkah yang tepat untuk memperbaiki neraca keuangan perseroan.
“Memang restrukturisasi merupakan langkah yang tepat untuk memperbaiki neraca,” ujar Jono, di Jakarta, Jumat (8/12/2023).
Seiring aksi tersebut, Jono mengatakan Wijaya Karya juga harus lebih selektif dalam memilih proyek, diantaranya dari jenis pembayaran dan lama waktu pengerjaan, untuk memastikan modal kerja dan cashflow perseroan terus terjaga.
“WIKA harus lebih selektif dalam memilih proyeknya, terutama dari jenis pembayaran dan lama waktu pengerjaannya untuk memastikan modal kerja dan cashflow terus terjaga,” ujar Jono.
Baca Juga: WIKA Bakal Cari Dana Segar Senilai Rp3,2 Triliun Lewat Rights Issue
Dengan restrukturisasi yang dilakukan ini, WIKA memiliki preservasi kas di akhir tahun yang dapat digunakan untuk menggenjot aktivitas produksi sekaligus melakukan pembayaran terhadap mitra kerja.
Sebelumnya, dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB), para pemegang saham menyetujui usulan restrukturisasi WIKA.
Direktur Utama WIKA Agung Budi Waskito mengatakan bahwa aksi restrukturisasi diambil di tengah tantangan tinggi pada kondisi keuangan, serta menjadi langkah strategis yang diambil untuk memperkuat langkah perseroan dalam menjalankan bisnis secara berkelanjutan.
Metode restrukturisasi WIKA akan ditempuh melalui delapan stream, diantaranya restrukturisasi keuangan, perbaikan tata kelola dan manajemen risiko, percepatan likuidasi piutang, asset recycling sesuai model bisnis, refocusing portofolio orderbook, efisiensi operating expense, penurunan saldo supply chain financing dan penguatan struktur permodalan.
Baca Juga: Kreditur Diimbau Tunggu Proses Restrukturisasi BUMN Karya
Metode restrukturisasi itu kemudian dideskripsikan ke dalam prinsip transformasi yang terdiri dari tiga pilar, yaitu fokus terhadap kas, keunggulan eksekusi proyek, serta penyeimbang portofolio yang berlandaskan pada pendekatan lean organization, manajemen risiko dan digitalisasi
"Komitmen terhadap transformasi sudah dapat dilihat dari implementasi Enterprise Resources Planning (ERP) berbasis platform SAP, pemilihan proyek yang selektif dan difokuskan pada proyek dengan skema pembayaran rutin, serta penerapan four eyes principle pada penerapan manajemen risiko untuk pengendalian dan pengelolaan proyek serta pembentukan unit Special Asset Management," ujar Agung.
Usulan restrukturisasi WIKA sesuai dengan aspek-aspek yang berpedoman pada Peraturan Menteri Badan Usaha Milik Negara Republik Indonesia Nomor PER-2/MBU/03/2023 tentang Pedoman Tata Kelola dan Kegiatan Korporasi Signifikan Badan Usaha Milik Negara Pasal 122.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri
Advertisement