Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto buka suara terkait perolehan elektabilitas pasangan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD di Litbang Kompas beberapa waktu lalu.
Adapun dalam survei tersebut, Ganjar Pranowo dan Mahfud MD berada diposisi terendah setelah Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (Cak Imin) diurutan kedua dan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka di urutan ketiga.
Baca Juga: PDIP Masih Perkasa Menurut Survei Terbaru, Ini Buktinya!
Hasto menyebut, dukungan publik terhadap pasangan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD memiliki kekuatan yang besar sebetulnya. Akan tetapi, kata dia, ada intimidasi yang memicu munculnya undecided dan unspoken voters.
"Memang kita akui banyak intimidasi, sehingga menyebabkan undicided, bahkan unspoken voters itu juga cukup banyak," kata Hasto kepada wartawan di Kantor KPU, Jakarta, Selasa (12/12/2023).
Meski demikian, Hasto tak mengungkap intimidasi yang diklaimnya. Dia pun menegaskan akan melakukan serangkaian kampanye blusukan untuk menyerap aspirasi penyelesaian masalah yang ada di tengah masyarakat.
Di sisi lain, Hasto juga menilai mestinya pasangan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming bisa memperoleh tingkat elektabilitas yang lebih tinggi di samping intimidasi yang diklaim diterima rakyat dan berdampak pada elektabilitas Ganjar Pranowo dan Mahfud MD.
Baca Juga: Ganjar-Prabowo Harus Waspada, Anies Akan Beri Kejutan Saat Debat Capres!
"Kalau kita lihat rata-rata misalnya, dengan berbagai upaya yang telah dilakukan itu pasangan Pak Prabowo kan hanya 38 persen. padahal seharusnya bisa jauh lebih banyak, karena itu rakyat memberikan catatan terkait dengan berbagai bentuk intimidasi," jelasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Andi Hidayat
Editor: Aldi Ginastiar
Advertisement