Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

FOKSI Gelar Sholawatan untuk Indonesia Maju Bersama Pandawa Lima Hadirkan Puluhan Ribu Jamaah

FOKSI Gelar Sholawatan untuk Indonesia Maju Bersama Pandawa Lima Hadirkan Puluhan Ribu Jamaah Kredit Foto: Istimewa
Warta Ekonomi, Yogyakarta -

Forum Komunikasi Santri Indonesia (FOKSI) bersama Relawan Pandawa Lima menggelar Dzikir dan Solawat Indonesia Maju di Pondok Pesantren (Ponpes) Al Imdad Kabupaten Bantul, Yogyakarta pada Rabu, 20 Desember 2023. Dalam acara ini hadir belasan ribu jamaah dan santri/santriwati Ponpes Al Imdad.

Nampak sejumlah tokoh-tokoh muda dari Jakarta, antara lain Ketua Umum FOKSI Muhammad Natsir Sahib dan Sekretaris Jenderal Relawan Pandawa Lima yang juga Wakil Komandan Tim Kampanye Nasional (TKN) Fanta M. Ryano Panjaitan. Hadir juga cucu pengelola Ponpes Al Imdad, Habib Anis.

Sekretaris Jenderal Relawan Pandawa Lima yang juga Wakil Komandan Tim Kampanye Nasional (TKN) Fanta M. Ryano Panjaitan mengatakan, anak muda hari ini adalah pemimpin di masa depan. Melihat fenomena westernisasi, gaya hidup kebarat-baratan tapi saat melihat belasan ribu jamaah yang hadir dalam dzikir dan solawatan di Ponpes Al Imdad dirinya yakin bangsa ini akan lebih maju nantinya.

"Kita sedang masuk tahun politik, saya cukup cemaskan dengan kerukunan kebangsaan kita, saya cemaskan persaudaraan berbangsa kita. Saya cemaskan jika program pembangunan Presiden Jokowi yang luar biasa ini tak bisa berkesinambungan dan tak bisa di lanjutkan bila kita salah memilih pemimpin", ujar Sekretaris Jenderal Relawan Pandawa Lima yang juga Wakil Komandan Tim Kampanye Nasional (TKN) Fanta M. Ryano Panjaitan dalam keterangannya pada redaksi, sabtu (23/12/2023).

Baca Juga: Survei CPCS: Sulit Kejar Prabowo-Gibran, Anies-Cak Imin Kalahkan Ganjar-Mahfud

Menurut Ryano, program berkesinambungan tersebut antara lain, program investasi yang terus tumbuh, program hilirisasi sumber daya alam seperti nikel, lithium inilah yang membawa negara kita di ambang menjadi negara maju. Walaupun hal ini di persoalkan oleh World Trade Organization (WTO) agar membuka ekspor kekayaan sumber daya alam semurah murahnya namun Presiden Jokowi tetap Konsisten berjuang teguh dalam prinsip menolak tekanan asing di WTO.

"Hal ini yang saya cemaskan jika pemerintahan ini tidak berkelanjutan dengan program luar biasa Presiden Jokowi kemudian hari. Maka kita harus berani memilih pemimpin yang tak tunduk didikte asing termasuk oleh WTO di negeri kita sendiri," tegas Ryano.

Selain itu kata Alumni Universitas Al Azhar Kairo ini, bangsa ini jangan mau di pecah belah jangan mau di kotak-kotakkan jadi cebong dan kampret.

"Oleh karena itu sebaiknya sesuai dalil qouliyah suatu perkara itu pilihlah yang di tengah-tengah, pilih yang seimbang. Jika ada calon 1, 2 dan 3 maka pilihlah yang di tengah sesuai dalil qouliyah tadi," pungkas Ryano.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Amry Nur Hidayat

Advertisement

Bagikan Artikel: