Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pertanyaan Gibran di Debat Cawapres Dianggap Menjebak, Mirip Cerdas Cermat

Pertanyaan Gibran di Debat Cawapres Dianggap Menjebak, Mirip Cerdas Cermat Calon wakil presiden nomor urut 1 Muhaimin Iskandar (kedua kiri) bersalaman dengan warga saat tiba di makam ulama kharismatik Aceh Syeikh Abdurrauf Bin Ali Al-Fansury atau Teungku Syiah Kuala di Banda Aceh, Aceh, Selasa, (5/12/2023). Dalam kampanye di Aceh Muhaimin berziarah ke makam ulama besar sekaligus dijadwalkan mengunjungi sejumlah pondok pesantren, mengisi kuliah umum, blusukan ke pasar dan orasi politik. | Kredit Foto: Antara/Khalis Surry
Warta Ekonomi, Jakarta -

Ingat peribahasa buah jatuh tidak jauh dari pohonnya. "Peribahasa itu banyak digunakan untuk menyebutkan kemiripan antara orangtua dengan anaknya. Kemiripan bukan hanya berupa bentuk fisik, namun sifat dan tingkah laku," kata anggota Deputi Relawan dan Partisipasi Publik Tim Pemenangan Nasional Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Timnas AMIN), Tarmidzi Yusuf, Sabtu 23 Desember 2023. 

Peribahasa itu, ujar Tarmidzi, mengingatkan pada debat calon presiden tahun 2014 dan debat calon wakil presiden, Jumat 22 Desember 2023. 

"Pertanyaan teknis bukan subtansial, seperti cerdas cermat," ujar Kang Tam mengutip respons calon presiden nomor urut 1 Anies Rasyid Baswedan menanggapi pertanyaan Gibran Rakabuming Raka kepada Gus Muhaimin Iskandar tentang SGIE. 

Pada debat calon presiden 2014 lalu yang berlangsung di Hotel Gran Melia, Jakarta, Joko Widodo (Jokowi) bertanya ke rivalnya Prabowo Subianto bagaimana caranya meningkatkan TPID. 

Pertanyaan itu tak langsung dijawab Prabowo. Mantan Danjen Kopassus itu bertanya terlebih dahulu kepada Jokowi apa singkatan dari TPID tersebut. "Singkatan TPID ini bagaimana Pak?" tanya Prabowo kepada Jokowi.

Tadi malam debat cawapres mirip dengan debat capres 9 tahun lalu. "Istilah-istilah teknis pun digunakan Gibran Rakabuming Raka dalam debat cawapres tadi malam. Seperti cerdas cermat anak SMP," komentar Tarmidzi Yusuf menanggapi pertanyaan Gibran dalam debat calon wakil presiden tadi malam. 

Pertanyaan teknis bukan subtansial berulang kembali. "Jokowi 'menjebak' Prabowo. Tadi malam giliran Gibran 'menjebak' Gus Muhaimin dan Mahfud MD," kata Tarmidzi Yusuf.

Gibran bertanya kepada Gus Muhaimin tentang bagaimana caranya menaikkan skor dan peringkat Indonesia dalam SGIE.  "Gus Muhaimin Ketua Umum PKB, saya yakin sekali Gus Muhaimin paham sekali untuk masalah ini. Bagaimana langkah Gus Muhaimin untuk menaikkan peringkat Indonesia di SGIE? Terima kasih," ujar Gibran. 

Mirip dengan Prabowo di 2019. Gus Muhaimin pun balik bertanya ke Gibran. Gus Muhaimin mengaku tak paham soal SGIE. Dia pun kembali bertanya kepada Gibran apa itu SGIE. "Terus terang SGIE saya enggak paham. SGIE itu apa?" tanya Gus Muhaimin. 

Dalam penjelasannya Gibran menyebut bahwa SGIE adalah State of Global Islamic Economy. Menurut Gibran, SGIE harus dimengerti karena Indonesia sedang fokus mengembangkan ekonomi dan keuangan syariah.

"Misalnya sekarang yang sudah masuk 10 besar adalah makanan halal kita, skincare halal kita, fesyen kita. Maaf ya, Gus, kalau pertanyaannya agak sulit," kata Gibran.

Setelah mendapat penjelasan dari Gibran dalam debat cawapres, Gus Muhaimin menjawab dengan cerdas dan solutif. "Sepakat isu tersebut penting karena Indonesia memiliki basis penduduk Islam terbanyak di dunia," kata Gus Muhaimin. 

Indonesia, menurut calon wakil presiden nomor urut 1, sebagai pasar ekonomi syariah, pasar pariwisata halal, dan pasar bank syariah juga memiliki potensi pusat ekonomi syariah dunia. 

Akibatnya, butuh langkah-langkah agar peringkat Indonesia di SGIE bisa naik dengan menyiapkan perangkat regulasi untuk menumbuhkan industri halal di Indonesia.

Sebelumnya Gibran juga 'menjebak' Mahfud MD. Gibran bertanya kepada Mahfud tentang carbon capture and storage. 

"Pertanyaan Gibran keluar dari materi debat. Seharusnya tidak perlu dijawab oleh Mahfud MD," terang Tarmidzi Yusuf.

"Seharusnya baik debat calon presiden maupun calon wakil presiden bukan pertanyaan teknis untuk menjebak lawan melainkan adu gagasan substansial dalam rangka mensejahterakan rakyat untuk menunaikan janji kemerdekaan," ujar Tarmidzi Yusuf.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Laras Devi Rachmawati
Editor: Ferry Hidayat

Advertisement

Bagikan Artikel: