KH. Fadil Khozin: Prabowo Dapat Gelar Sahabat Santri, Berarti Masih Belum Nyantri
"Ketika kita ngomong, siapa yang santri? pasti mereka akan ingat Gus Imin. Kita ngomong siapa perwakilan dari pondok pesantren? pasti dia akan ngomong adalah Gus Imin, tidak mungkin terbesit dalam pikiran kita adalah Pak Prabowo," jelasnya.
Kedua, lanjutnya, adalah kesan pertama dari Gus Imin kepada semua ponpes dan santri. Sehingga kesan pertama tersebut menimbulkan rasa cinta. Dan cinta pertama, dikatakannya akan susah dihilangkan oleh sosok lain apalagi yang sama sekali tidak mempunyai keterkaitan dengan kepesantrenan.
Baca Juga: Prabowo-Gibran Dinilai Cerdas dan Tangkas, Dominasi Sentimen Positif Media Sosial
"Cinta pertama, kedekatan pertama ini tidak akan pernah pupus hanya gara-gara ada kedekatan dengan yang kedua. Kita lihat Pak Prabowo, dia mendekat karena dia butuh pencalonan dia butuh pemilih untuk mendukung," bebernya.
Selanjutnya, secara kenasaban Gus Imin sangatlah kental darah biru kekiaiannya. Faktor tersebut akan berpengaruh kuat kepada cita-cita seseorang, bagaimana akan bertindak kelak ketika memimpin.
"Gus Imin sangat pantas beliau dijuluki Panglima Santi karena secara biologis nasab beliau. Bahkan beliau termasuk salah satu penerus dari pendiri organisasi besar NU yakni Kiai Bisri Samsuri. Kemudian sangat jauh kalau dibandingkan dengan Pak Prabowo yang dinobatkan sebagai sahabat santri, sangat tidak layak," jelasnya.
Terakhir, yakni soal ideologi. Gus Fadil menjelaskan, pemikiran adalah pucuk utama kekuatan seorang santri. Sumbangsih gagasan Gus Imin itulah yang dikatakannya akan sangat berharga jika hanya dibanding dengan persoalan materi. Karena persoalan idiologi itu adalah persoalan jangka panjang dan tidak tergerus oleh suatu zaman.
"Kekompakan, simpatik gara-gara ideologi akan lebih kokoh dibandingkan hanya dengan memberikan sesuatu, memberikan uang, memberikan barang misalnya," jelasnya.
Makanya, Gus Fadil menegaskan kembali kalau karakter santri, karakter pondok pesantren yang tepat begitu melekat pada Gus Muhaimin.
Baca Juga: Viral di Medsos, Bupati Tanah Bumbu Dukung Prabowo-Gibran di Pilpres 2024
"Coba kita lihat Pak Prabowo, kapan dia dekat dengan Pondok? hanya ketika dia membutuhkan. Atau momen-momen pemilihan umum ini pun hanya 1 atau 2 pondok pesantren yang dikunjungi," pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar
Advertisement