Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Prabowo Minta Pers Tetap 'Keras': Kadang Sakit Hati, Tapi Itu Mengendalikan

Prabowo Minta Pers Tetap 'Keras': Kadang Sakit Hati, Tapi Itu Mengendalikan Kredit Foto: Antara/Hafidz Mubarak A
Warta Ekonomi, Jakarta -

Calon Presiden dari Koalisi Indonesia Maju (KIM) Prabowo Subianto mendorong agar pers melakukan check and balance dalam demokrasi di Indonesia. Menurut Menteri Pertahanan itu pers punya peran besar untuk mengawasi jalannya pemerintahan.

Hal ini Prabowo sampaikan dalam acara acara Dialog Pers dan Capres yang digelar Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) di gedung Dewan Pers, Jakarta, Kamis, (4/1/24).

Meski kerap megaku sakit hati dengan tulisan yang dibuat pers, Prabowo tetap mengatakan hal itu diperlukan.

Baca Juga: Dahsyat! Kampanye Dialog Anies Baswedan 'Desak Anies' Kalahkan Kampanye 'Gemoy' Andalan Prabowo

“Dengan kebebasan dengan pers yang dinamis, dan pers kalau perlu keras. Kadang sakit hati kita baca. Tapi itu juga mengendalikan kita, itu memberi tahu kita bahwa something wrong. Ada masalah di negara kita. Sering dikatakan suatu negara yang persnya kuat, tidak ada kelaparan. Itu salah satu. Karena begitu ada kelaparan semua tahu,” kata Prabowo, saat menghadiri Dialog Pers dan Capres yang digelar di PWI Pusat, Jakarta, Kamis (4/1/24), dikutip dari laman fraksigerindra.id.

Prabowo mengatakan pers juga ambil andil dalam perjalanan karirnya khususnya di dunia politik.

Tanpa pers yang melakukan tugasnya, Prabowo menilai dirinya dan partainya tak bisa pada titik saat ini.

“Dan saya tidak mungkin di sini tanpa pers yang bebas. Saya, partai saya, bisa berkembang karena ada kebebasan pers. Menurut saya pers adalah faktor demokrasi tersebut,” lanjut dia.

Prabowo menambahkan, dirinya adalah orang yang percaya pada demokrasi. Hal itu dibuktikannya dengan mengikuti proses pemilihan umum yang telah diikutinya beberapa kali.

Baca Juga: Investor Asing Belum Ada di IKN, Jokowi: Masa Satu Saja Ndak Ada...

Proses tersebut diyakininya sebagai bagian dari elemen demokrasi pertama, yaitu pemilihan umum.

“Saya percaya demokrasi. Saya ikut proses demokrasi. Sekian puluh tahun. Saya ikut konferensi di Golkar. Lalu saya bikin partai baru setapak demi setapak, saya ikut pemilu sudah keberapa kali,” lanjut dia.

“Rakyat harus bisa memilih pemimpin,” ucap Prabowo.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Bayu Muhardianto
Editor: Bayu Muhardianto

Advertisement

Bagikan Artikel: