- Home
- /
- New Economy
- /
- Energi
Sepanjang 2023 Pelanggan Program Electrifying Agriculture PLN Tumbuh 25 Persen
Kredit Foto: PLN
Program Electrifying Agriculture (EA) dari PT PLN (Persero) hingga akhir tahun 2023, jumlah pelanggan Program EA telah lebih dari 241.700 pelanggan. Angka tersebut meningkat sekitar 25 persen dibandingkan tahun 2022 yang hanya sebesar 193.058 pelanggan.
Program EA merupakan inovasi PLN untuk mengajak para pelaku di sektor agrikultur untuk beralih menggunakan alat-alat dan mesin produksi berbasis listrik sehingga lebih maju dan modern.
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menjelaskan, melalui program EA, PLN ingin mendukung pelaku usaha di sektor agrikultur untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi operasional yang berujung pada peningkatan keuntungan. Program ini juga membuat kegiatan usaha dari pelaku bisnis menjadi lebih ramah lingkungan.
"Melalui program ini, kami berupaya menciptakan Creating Shared Value (CSV) bagi masyarakat dan lingkungan sekitar. Kami yakin dengan penggunaan berbagai inovasi teknologi agrikultur berbasis listrik membawa pelaku usaha menjadi lebih modern yang membuat produktivitas mereka meningkat signifikan dibandingkan dengan menggunakan energi fosil," ujar Darmawan dalam keterangan tertulis yang diterima, Senin (8/1/2024).
Baca Juga: PLN Kebut Pengembangan EBT dari Hulu ke Hilir Hingga Green Hydrogen
Hingga akhir tahun 2023, total daya tersambung program EA sebesar 3.647 Mega Volt Ampere (MVA) atau tumbuh sekitar 16 persen dari 2022 sebesar 3.128 MVA.
Selain itu, konsumsi listrik program EA juga mengalami peningkatan. Pada akhir tahun 2023, konsumsi listrik mencapai lebih dari 5,12 Tera Watt hour (TWh), meningkat sekitar 9 persen dibanding akhir tahun 2022 sebesar 4,66 TWh.
Program EA juga menjadi bagian dari langkah strategis perseroan dalam upaya mendukung pengentasan kemiskinan melalui sektor ketenagalistrikan.
“Lewat program EA ini kami juga mendukung Pemerintah untuk menguatkan ketahanan pangan nasional," ujarnya.
Kelompok Wanita Tani (KWT) D’Shafa, salah satu pelanggan program EA di Jakarta Timur telah merasakan manfaat dari inovasi teknologi berbasis listrik ini. Dengan metode smart farming yang digunakan di Agroeduwisata Edufarm Malakasari, membuat omzetnya meningkat dari sebelumnya rata-rata Rp80 juta menjadi Rp125 juta setiap bulan.
Baca Juga: PLN Nusantara Power Kejar 100% Digital Power Plant
Ketua KWT D'Shafa Haryati menyampaikan, hasil panen Edufarm Malakasari naik 60 persen dari sebelumnya 50 kilogram (kg) menjadi 80 kg setelah menggunakan smart farming.
"Pakai smart farming ini alhamdulillah kemarin pas musim panas, lokasi lain ada yang panennya tidak maksimal bahkan gagal panen, tapi di Edufarm Malakasari ini malah panennya bisa berkali lipat," ujar Haryati.
Program EA juga mampu meningkatkan produktivitas dan pendapatan usaha penggilingan padi Usaha Dagang (UD) 2 Putri di Demak, Jawa Tengah. Pemilik UD 2 Putri, Nurul, mengaku berhasil meningkatkan produksi penggilingan padi dua kali lipat sejak beralih dari mesin penggilingan padi berbahan diesel ke listrik.
“Sebelum menggunakan listrik, kami menggiling padi hanya 5 ton per hari, setelah menggunakan listrik produksi kami meningkat dua kali lipat, menjadi 10 ton per hari,” ujar Nurul.
Nurul menambahkan, sejak melakukan penambahan daya dari 105 kiloVolt Ampere (kVA) menjadi 197 kVA pada bulan Juni 2023, pengoperasian dan kontrol mesin menjadi lebih mudah, biaya lebih murah, lingkungan kerja yang lebih bersih serta ketersediaan daya yang lebih stabil.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Djati Waluyo
Editor: Annisa Nurfitri
Tag Terkait:
Advertisement