Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ganjar Menguasai Pembahasan Soal Sengketa Laut China Selatan: Prabowo Kalah karena Sibuk Serang Balik Anies

Ganjar Menguasai Pembahasan Soal Sengketa Laut China Selatan: Prabowo Kalah karena Sibuk Serang Balik Anies Kredit Foto: Istimewa
Warta Ekonomi, Jakarta -

Calon Presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo dinilai jadi Capres yang menguasai pembahasan mengenai sengketa Laut China Selatan dalam Debat Capres Minggu (7/1/24) yang mengangkat tema Pertahanan, Keamanan, Hubungan Internasional dan Geopolitik.

Ketua Departemen Hubungan Internasional Centre For Strategic and International Studies (CSIS) Indonesia Lina Alexandra mengungkapkan Ganjar cukup baik dalam pemaparan masalah ini.

“Soal sengketa laut China selatan, Ganjar tampil cukup baik dengan mengusulkan Bagaimana bisa dilakukan kesepakatan bersama untuk mencegah hal yang tidak diinginkan,” ujar Lina dilihat dari kanal Youtube CSIS Indonesia.

Saat Anies menambahkan soal ASEAN dalam masalah ini, menurut Lina, Ganjar bisa dan mampu mengembalikannya dengan menyebut akar permasalahan selama ini.

Prabowo menurutnya totally lost (kalah total) karena sepanjang debat terlalu fokus membalas Anies Baswedan dan menunjukkan kesan tidak suka terus menerus dikritik soal alutsista bekas di mana ia saat ini merupakan menteri pertahanan aktif.

Baca Juga: Sentimen Positif Prabowo Subianto di Debat Capres Cuma 40 Persen, Ini Buktinya!

“Anies menambahkan soal ASEAN kemudian Ganjar bisa memberikan tendangan balik dengan menanggapi bahwa masalahnya decsion porcess dalam ASEAN sendiri yang rumit,” jelasnya.

“Prabowo totally lost, karena dia hanya fokus pukul baik Anies bagaimana soal pertahanan kuat, dia tidak suka dikritik terus soal alutsista bekas dsb,” tambahnya.

Sebelumnya Ganjar menilai pentingnya penyelesaian konflik Laut China Selatan untuk kedaulatan dan keamanan laut bagi Indonesia. Karenanya Ganjar menilai perlunya ada Kesepakatan Sementara untuk menyelesaikan konflik tersebut.

“DoC (Declaration of Conduct) dan CoC (Code of Conduct) Laut China Selatan selama 20 tahun lebih belum selesai,” ucapnya.

“Kalau terjadi perang, yang mungkin tidak secara langsung terhadap kita, tetapi dampaknya sangat nyata. Karena itu, Kesepakatan Sementara bisa meredam dan mencegah potensi tersebut,” jelasnya.

dalam debat Prabowo menilai data yang disampaikan Paslon lain keliru sayangnya ia tak bisa menunjukkan data yang menurutnya tepat dengan alasan waktu terbatas hingga klaim tak mau buka rahasia negara.

Alih-alih memaparkan di panggung debat di mana Anies-Ganjar mempertanyakannya, Prabowo memilih untuk ngobrol di forum lain dan mengaku siap memaparkan data.

Baca Juga: Dahsyat! Kampanye Dialog Anies Baswedan 'Desak Anies' Kalahkan Kampanye 'Gemoy' Andalan Prabowo

"Jadi, semua data yang Saudara ungkapkan itu keliru semua. Jadi saya bersedia, kita duduk, kita buka-bukaan. Mau bicara food estate, mau bicara PT Teknologi Militer Indonesia, kita buka," kata Prabowo.

Soal Laut China Selatan, Prabowo juga mengungkapkan kritik Anies sebelumnya soal alutsista bekas menyesatkan.

"Jadi barang-barang bekas gitu menurut saya menyesatkan rakyat, itu tidak pantas oleh profesor ngomong gitu. Karena dalam pertahanan 50% alat-alat di mana pun adalah bekas sampai usianya masih muda jadi enggak perlu jauh di masing-masing saja," katanya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Bayu Muhardianto
Editor: Bayu Muhardianto

Advertisement

Bagikan Artikel: