Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pengamat Curiga, Jokowi Tak Dibutuhkan Lagi PDIP?!

Pengamat Curiga, Jokowi Tak Dibutuhkan Lagi PDIP?! Ketua Umim PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri merangkul erat lengan kiri Presiden RI Joko Widodo saat berjalan memasuki ruang utama peringatan HUT ke-50 PDIP di JiExpose Jakarta didampingi Wakil Presiden RI Maruf Amin (kanan) dan Ketua DPR Puan Maharani (kiri) serta para pengurus elit PDIP, Selasa (10/1/2022) | Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pengamat Politik Citra Institute Efriza menyoroti acara ulang tahun dari PDI Perjuangan (PDIP). Acara tersebut ditenggarai tak mengundang sosok dari Presiden Joko Widodo alias Jokowi.

Hal ini menjadi perbincangan lantaran isu retaknya hubungan kedua pihak tersebut hingga alasanya adanya perjalanan keluar negeri yang dilakukan oleh Presiden Jokowi.

Baca Juga: Bijak Memilih Penerus Jokowi, Pengamat: Masa Mau Ditipu Terus?

"Sikap PDIP tak mengundang Jokowi pada dasarnya juga benar-benar tidak tegas, malah argumentasinya membingungkan publik. Sebab kader PDIP berbicara Jokowi tak diundang karena mengetahui Jokowi bertepatan pula dengan agenda kunjungan kenegaraan di Fiilipina, artinya Jokowi ingin diundang," kata Efriza kepada wartawan, Jumat (12/1).

Sedangkan, Efriza melanjutkan, Megawati sebagai ketua umum PDIP menunjukkan sikap hanya mengundang yang berkenaan hadir, sehingga hal ini menunjukkan seakan-akan Jokowi dianggap tak mau hadir. 

Sementara, pihak TPN malah memanaskan situasi hubungan PDIP dan Jokowi dengan mengungkapkan ketidakhadiran Jokowi tidak masalah.

"Juga disertai pernyataan keras PDIP hadir bukan karena satu tokoh saja apalagi tokoh yang bergabung sekian puluh tahun saja ini, pernyataan sinis ini ditujukan kepada Jokowi," ujarnya.

Baca Juga: Jokowi Tak Hadir di HUT PDIP, Grace PSI: Loyalitas ke Partai Berakhir, Ikhlasin Saja!

Efriza melanjutkan, jika dicermati dari berbagai peristiwa kebersamaan Jokowi dan PDIP, partai moncong putih itu bukan tak membutuhkan Jokowi. Hanya saja Jokowinya yang sudah menarik diri dari mendukung PDIP maupun Ganjar.

"Ini yang menyebabkan PDIP mau tidak mau harus  bersikap harus bersikap tak lagi membutuhkan Jokowi untuk mendongkrak elektabilitas PDIP maupun Ganjar Pranowo," ucapnya.

Mestinya, kata Efriza, PDIP  satu nada saja agar tak menimbulkan kebingungan Publik. Misalnya perlu mengatakan bahwa sekarang ini Jokowi sudah merupakan masa lalu. 

Baca Juga: Instruksi Megawati Jelas, Kader PDIP Mohon Dengarkan: Turun ke Akar Rumput!

Bahkan, PDIP mesti berani bersikap seperti mengumumkan kepada publik bahwa Jokowi meski kader PDIP,  tetapi status keanggotaan Jokowi sedang dibekukan.

"Karena tidak mematuhi budaya organisasi partai, jika ingin statusnya diaktifkan maka ia harus meminta maaf dan berusaha mematuhi budaya berorganisasi PDIP," ucapnya.

Efriza menyebut, jika sikap ini dilakukan oleh PDIP, maka kasus Jokowi ini bisa menjadi contoh bagi kader-kader lain nahwa organisasi lebih tinggi posisinya ketimbang kader meski jabatannya Presiden sekalipun. 

Baca Juga: Urusi Format Debat Capres, Kubu Anies-Muhaimin Cium Ketidaknetralan Jokowi

"Sehingga preseden buruk Jokowi tak terjadi di masa depan," pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Aldi Ginastiar
Editor: Aldi Ginastiar

Advertisement

Bagikan Artikel: