Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Inggris-Indonesia Meresmikan Panduan Disabilitas untuk Ketenagakerjaan dan Bisnis

Inggris-Indonesia Meresmikan Panduan Disabilitas untuk Ketenagakerjaan dan Bisnis Kredit Foto: Alunjiva
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kedutaan Besar Inggris di Jakarta, bersama dengan AlunJiva Indonesia, menyelenggarakan Tech to Empower Summit yang ketiga dengan tema “Kolaborasi Pentahelix Menuju Indonesia Inklusif” pada tanggal 18 Januari 2024 di Taman Ismail Marzuki, Jakarta Pusat. 

Dengan dukungan dari Komisi Nasional Disabilitas dan dihadiri oleh Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah dan Kementerian Ketenagakerjaan. Di acara ini juga diluncurkan panduan mengenai disabilitas, yang dikembangkan sebagai bagian dari program Tech to Empower yang terdiri dari panduan untuk mempromosikan kesempatan kerja yang setara, serta panduan untuk mendukung entrepreneur penyandang disabilitas.

Terinspirasi dari kepemimpinan Inggris dalam hal inklusi dan keberagaman, program Tech to Empower dikembangkan pada tahap awal pandemi Covid-19 dengan tujuan mendukung komunitas marginal di Indonesia. Fokus utamanya adalah meningkatkan kesempatan kerja bagi penyandang disabilitas, yang dibangun berdasarkan komitmen Inggris untuk mendorong peningkatan inklusi disabilitas.

Melalui inisiatif seperti program pelatihan kejuruan, peningkatan akomodasi tempat kerja, dan kolaborasi dengan dunia usaha, pemerintah Inggris, bersama dengan para mitranya, bertujuan untuk membantu menciptakan lingkungan kerja yang inklusif bagi para penyandang disabilitas. Dengan melakukan hal ini, pemerintah Inggris berharap dapat berkontribusi terhadap pembangunan ekonomi dan sumber daya manusia di Indonesia.

Baca Juga: Program Akses Digital Pemerintah Inggris Mendukung Proyek Pelatihan Inklusif Digital di daerah Indonesia Timur

Sebanyak 950 penyandang disabilitas di seluruh Indonesia telah mengikuti program Tech to Empower sejak dimulai pada tahun 2020. Para peserta telah menjalani pelatihan keterampilan digital dan kewirausahaan, berpartisipasi dalam pameran UMKM untuk memamerkan bisnis mereka, dan juga job fair untuk pencari kerja penyandang disabilitas. Tahun ini, program ini secara resmi meluncurkan job fair dan pameran UMKM yang pertama kali diadakan secara luring pada cara Tech to Empower 2023 Summit. 1000 penyandang disabilitas diundang untuk hadir secara luring dan daring.

Matthew Downing, Charge d’Affaires Inggris untuk Indonesia dan Timor-Leste, mengatakan inisiatif Digital Access Programme Inggris, seperti Tech to Empower, memberikan peluang bagi industri, pemerintah, dan masyarakat untuk meniru praktik-praktik terbaik negara Inggris yang sukses dalam memprioritaskan inklusi disabilitas. 

Kegiatan ini menciptakan perubahan yang berarti dengan melibatkan pengusaha untuk mengadvokasi lingkungan kerja yang inklusif dan mudah diakses, sebagai upaya untuk menghilangkan hambatan dan memperjuangkan kontribusi yang berharga dari penyandang disabilitas dalam dunia kerja di seluruh Indonesia. 

“Hal ini mengarah pada peningkatan kesempatan kerja yang setara bagi semua orang. Kami bangga dengan inisiatif ini dan akan terus bekerja sama dengan mitra kami di Indonesia untuk mengedepankan keberagaman dan inklusi dalam seluruh aspek kehidupan,” ujar Matthew. 

Menteri Ketenagakerjaan RI, Ida Fauziyah mengatakan pemerintah Indonesia telah berkomitmen untuk melakukan percepatan dan pemantauan atas prinsip-prinsip G20 untuk integrasi pasar tenaga kerja penyandang disabilitas yang inklusi, pertama dengan berkomitmen untuk mempromosikan pekerjaan yang inklusif, adil, dan berkelanjutan bagi penyandang disabilitas. 

Kedua, memberikan pelatihan dan vokasi untuk memanfaatkan peluang kerja dan transformasi keterampilan kerja digital. Ketiga, meningkatkan partisipasi kerja tenaga kerja penyandang disabilitas di pasar kerja. 

Keempat, memberikan peluang kewirausahaan bagi penyandang disabilitas.

“Kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh Alunjiva, bekerja sama dengan UK-Indonesia Tech Hub ini Saya mencermatinya telah menerapkan prinsip-prinsip G-20 yang telah kita sepakati,” jelas Ida.

Baca Juga: Akomodasi hingga Wirausaha, Kemensos Bantu Penyandang Disabilitas di Sumsel 

Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah, Teten Masduki, mengatakan dukungan terhadap pembangunan dan pemberdayaan penyandang disabilitas di Indonesia, meliputi upaya Kementerian Koperasi dan UKM dalam memfasilitasi kegiatan penguatan kapasitas ketenagakerjaan melalui kegiatan vokasi bagi penyandang disabilitas. 

Lalu, peluang kolaborasi Kementerian Koperasi dan UKM dengan Kedutaan Besar Inggris di Jakarta, Alunjiva Indonesia dan pihak terkait lainnya untuk membangun ekosistem bisnis inklusif bagi penyandang disabilitas. 

“Dan upaya percepatan transformasi digital UMKM secara holistik untuk mendukung penyandang disabilitas,” terangnya. 

Sementara itu, Co-Founder Alunjiva Indonesia, Fany Efrita, menuturkan bila kolaborasi menjadi kunci keberhasilan dalam menciptakan ekosistem Indonesia yang inklusif. 

“Melalui keterlibatan aktif para stakeholder dalam program Tech to Empower 2023 “Kolaborasi Pentahelix menuju Indonesia Inklusif” kami berharap dapat membuka peluang untuk mendorong partisipasi digital, peningkatan kapasitas dan kesempatan kerja yang setara dan berdaya bagi penyandang disabilitas. Alunjiva Indonesia yang memiliki misi untuk meningkatkan kapasitas dan kapabilitas penyandang disabilitas akan menjadi katalisator yang mendukung keterlibatan semua pihak secara bermakna untuk mewujudkan Indonesia inklusif karena setiap suara penting, dan tidak ada satupun yang tertinggal.” jelasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri

Advertisement

Bagikan Artikel: