Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

KH Imam Jazuli: Prabowo-Gibran Tak Dapatkan Suara PBNU

KH Imam Jazuli: Prabowo-Gibran Tak Dapatkan Suara PBNU Kredit Foto: Istimewa
Warta Ekonomi, Jakarta -

Penasihat Nasional Tim Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN) KH Imam Jazuli, Lc. MA menegaskan bahwa tak ada suara yang datang kepada calon presiden maupun calon wakil presiden nomor urut dua dari Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU).

Ia menegaskan, nahyidin tidak akan terjebak dengan kedok netralitas namun di baliknya justru ada pengarahan ke pasangan tertentu seperti Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming.

Baca Juga: Elektabilitas Prabowo-Gibran Stagnan, Pemilu Satu Putaran Sulit Terjadi

“Kita sudah tahu bahwa kekuatan NU itu berada di level masyarakat kulturalnya dalam hal sikap politik. Mereka sangat ideologis. Sementara untuk NU struktural, kebanyakan hanya berpikir pragmatis dan sesaat. Tidak usah khawatir karena pengaruh NU struktural pada penentuan kepemimpinan nasional selama ini hanya kosong-kosong koma, alias tidak ngaruh,” jelas Kiai Imam Jazuli, dilansir Minggu (21/1).

Kiai yang menjadi ideolog PKB ini menjelaskan fakta. Tahun 2004, Pasangan Mega-Hasyim bertarung berhadapan dengan SBY-JK. Namun hasilnya jauh dari predikksi.

“Kurang apanya itu? PDIP partai besar, sedangkan PBNU mengklaim umatnya 100 juta dengan Pak Hasyim sebagai pimpinannya. Semua perangkat NU struktural sudah dikerahkan untuk pemenangan, tapi apa hasilnya? Mega-Hasyim kalah. Perolehannya hanya 26.61%, yang setara dengan 31.569.104 suara, padahal PDIP adalah partai besar yang perolehan suaranya di tahun 1999 sebesar 33.75% (35,62 juta suara). Artinya, tetap tidak ngaruh,” jelasnya. 

“Saya berkomunikasi dengan sejumlah lembaga survei nasional  terkait pengaruh arahan PBNU pada Paslon 02. Ternyata tidak ada angka yang membedakan antara sebelum dan sesudah ada arahan itu. Bukti lainnya adalah PKB. Meksipun PBNU di bawah Gus Yahya ini melakukan berbagai cara untuk menjauhkan warga NU kultural dari PKB dengan alasan politik kebangsaan, netralitas, dan macam-macam alasannya, tapi kenyataannya PKB justru makin besar,” tegasnya.

Baca Juga: Elektabilitas Disebut Sudah di Atas 50 Persen, Survei TBRC Bilang Prabowo-Gibran Satu Putaran

Beliau menambahkan, banyak Pilkada yang didukung PCNU tapi nggak ngaruh ke hasil. Ada jarak antara NU struktural (pengurus PBNU) dan NU kultural.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Aldi Ginastiar

Advertisement

Bagikan Artikel: