Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Tumbuh 3,5%, Uang Beredar Tembus Rp8.824,7 triliun di Desember 2023

Tumbuh 3,5%, Uang Beredar Tembus Rp8.824,7 triliun di Desember 2023 Uang Rupiah Tahun Emisi (TE) 2022 telah dinobatkan sebagai the best new banknote series pada Currency Award ke-17 yang diselenggarakan oleh International Association of Currency Affairs (IACA) tahun 2023 di Meksiko pada Selasa (16/5). | Kredit Foto: Istimewa
Warta Ekonomi, Jakarta -

Bank Indonesia (BI) mengungkapkan, likuiditas perekonomian atau uang beredar dalam arti luas (M2) pada Desember 2023 tumbuh meningkat. Posisi M2 pada Desember 2023 tercatat sebesar Rp8.824,7 triliun atau tumbuh 3,5% (yoy), lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan bulan sebelumnya 3,3% (yoy).

"Perkembangan tersebut didorong oleh pertumbuhan uang beredar sempit (M1) sebesar 2,1% (yoy) dan uang kuasi sebesar 5,2% (yoy)," ujar Asisten Gubernur BI, Erwin Haryono di Jakarta, Senin (22/12024). Baca Juga: BI Beberkan Kegiatan Dunia Usaha Tetap Kuat di Triwulan IV 2023

Lebih lanjut katanya, perkembangan M2 pada Desember 2023 terutama dipengaruhi oleh perkembangan penyaluran kredit dan tagihan bersih kepada Pemerintah Pusat (Pempus).

"Penyaluran kredit pada Desember 2023 tumbuh sebesar 10,3% (yoy), meningkat dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 9,7% (yoy). Sementara itu, tagihan bersih kepada Pempus terkontraksi sebesar 6,5% (yoy), setelah terkontraksi sebesar 15,0% (yoy) pada November 2023," jelasnya.

Di sisi lain, aktiva luar negeri bersih tumbuh sebesar 3,6% (yoy), setelah tumbuh sebesar 0,3% (yoy) pada bulan sebelumnya.

Adapun penyaluran kredit tersebut merupakan kredit yang diberikan hanya dalam bentuk Pinjaman (Loans), dan tidak termasuk instrumen keuangan yang dipersamakan dengan pinjaman, seperti surat berharga (Debt Securities), tagihan akseptasi (Banker's Acceptances), dan Tagihan Repo. Baca Juga: Fokus Jagain Stabilisasi Rupiah, BI Tahan BI Rate Tetap di Level 6,00 Persen

Selain itu, kredit yang diberikan tidak termasuk kredit yang diberikan oleh kantor Bank Umum yang berkedudukan di Luar Negeri, dan kredit yang disalurkan kepada Pemerintah Pusat dan Bukan Penduduk.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Fajar Sulaiman

Advertisement

Bagikan Artikel: