Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pemilu Bak Sepak Bola, Anies: Kalau Menang Gegara Wasit, Dia Tak Percaya Diri!

Pemilu Bak Sepak Bola, Anies: Kalau Menang Gegara Wasit, Dia Tak Percaya Diri! Kredit Foto: Andi Hidayat
Warta Ekonomi, Purwokerto -

Calon Presiden (Capres) nomor urut 1, Anies Baswedan menilai gelaran Pemilu mesti berjalan sesuai kemauan rakyat. Pasalnya, kata Anies, Pemilu mesti mencipta legitimasi yang legal. Seandainya Pemilu berjalan sesuai keinginan elite, dia mengaku khawatir pemerintahannya tidak dipercaya rakyat.

Anies pun mengistilahkan hal itu dengan pertandingan sepak bola. Menurutnya, pertandingan yang dimenangkan dengan bantuan wasit dan penyelenggara tidak akan dipercaya.

Baca Juga: Sentil Peneriak Satu Putaran Lebih Hemat, Anies: Tahu-Tahu, Enggak Masuk Putaran Kedua

"Saya kasih contoh kompetisi sepak bola, tapi yang menang itu karena diuntungkan oleh wasit, diuntungkan oleh penyelenggara. Nanti ketika dia terima trofi, dia terima trofi dengan tidak percaya diri," kata Anies dalam acara Desak Anies edisi ke-19 di Purwokerto, Jawa Tengah, Rabu (24/1/2024).

"Kenapa? Ya karena dia bukan pemenang yang sesungguhnya, dia hasil olah-olahan wasit dengan penyelenggara ketika itu adakah yang mempercayai dia sebagai pemenang? Tidak. Itu legitimasi moralnya turun," tambahnya.

Anies mengaku ingin legitimasi pemilu yang legal. Sehingga, jalannya pemerintahan bisa berlangsung bermanfaat bagi negara.

"Kita ingin pemilu yang legitimate legalnya kuat, legitimasi moranya kuat sehingga dia bisa menjalankan pemerintahan dengan baik untuk manfaat kita semua," jelasnya. 

Anies menegaskan, suara rakyat mesti dijaga. Sehingga, tabulasi suara nasional bisa mencerminkan kehendak rakyat atas pemimpin yang dipilihnya. 

Lebih jauh, Anies menegaskan gelaran Pemilu bukan sekadar perhitungan pengeluaran negara. Akan tetapi, tentang hasil Pemilu yang bermanfaat dan diakui rakyat.

Baca Juga: Bidik 'Modernisasi' Purwokerto, Anies Baswedan: Kabupaten Punya Rasa Kota

"Jadi saya melihat ini bukan soal murah dan mahal, tapi ini soal bagaimana hasil pemilu itu menghasilkan pemerintah yang legitimate. Kalau pemerintah tidak legitimate tidak diakui," tandasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Andi Hidayat
Editor: Aldi Ginastiar

Advertisement

Bagikan Artikel: