Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

PDIP Dituding Bermain Politik di Lingkungan Kampus

PDIP Dituding Bermain Politik di Lingkungan Kampus Kredit Foto: Ists
Warta Ekonomi, Jakarta -

Sekelompok guru besar, dosen, mahasiswa, hingga alumni berkumpul di Balairung UGM untuk menyampaikan Petisi Bulaksumur, pada Rabu, 31 Januari 2024. Mereka menilai semasa pemerintahan Jokowi, banyak tindakan menyimpang yang terjadi.

Tak hanya di UGM, di Universitas Indonesia, UII dan beberapa kampus lain juga terjadi hal serupa.

Menanggapi itu, Koordinator Staf Khusus Presiden, Ari Dwipayana menilai ada upaya sistematis dengan mengorkestrasi narasi politik tertentu untuk kepentingan elektoral.

"Strategi politik partisan," kata Ari Dwipayana.

Sementara itu, reaksi netizen mengomentari gerakan Petisi Bulaksumur di Kampus UGM, netizen mengendus ada upaya politisasi kampus dan dijadikan alat oleh partai politik tertentu demi kepentingan elektabilitas.

Hal ini terungkap dari akun yang diunggah oleh akun @G4b0nGOKU yang membagikan foto pasca petisi tersebut pada 2 Februari 2024.  

"LANJUT MAS, ayo laporkan ... Dibalik PETISI UGM  Klaim memakai nama UGM , itu segelintir oknum aktivis d Pusat Studi Pancasila yg berafiliasi dgn PDIP. Ada SALAM TIGA JARI , satu lagi yg pake baju batik (Bambang Praswanto) mantan Ketua DPD PDIP DIY . Ayo TERIAK LAGI MAS ,” tulis akun @G4b0nGOKU.

Sementara itu, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menilai Petisi Balairung adalah reaksi dari kaum cendekia yang menilai demokrasi di Indonesia saat ini sudah di titik sekarat.

"Inilah yang kemudian membawa demokrasi Indonesia pada titik yang sangat kritis, yang mendorong para guru bangsa untuk turun gunung, dan para kelompok-kelompok pro demokrasi. Bahkan civitas UGM menyampaikan sikapnya di tempat yang sangat keramat, tempat yang sangat penting dan menjadi simbol dari UGM, yaitu Balairung,” jelas Hasto.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Advertisement

Bagikan Artikel: