Kini 12 tahun berlalu sejak Tina bermitra dengan Freeport. Berkat keuletan dan kerja kerasnya, Tina berhasil menyekolahkan anak-anaknya hingga universitas, mampu menyediakan rumah sehat untuk keluarga, dan punya kendaraan sendiri.
“Itu yang saya pikir tadinya hanya bisa didapatkan orang yang sekolah tinggi (universitas). Tapi saya bisa buktikan, saya mampu,” katanya.
Baca Juga: Mengantar Cucu Wajib Hukumnya, Lawatan Jokowi ke Titik Kumpul Kubu Prabowo-Gibran Dianggap Wajar
Senada dengan Tina, kehidupan Frederikus Okoare (42) terus meningkat sejak bergabung sebagai mitra PTFI. “Dulu saat belum kerja, saya berpikir bagaimana bikin legalitas usaha. Lalu saya ikut pelatihan oleh PTFI,” kata pria Suku Kamoro ini.
Setelah mengikuti pelatihan yang panjang, Frederikus mendapat pekerjaan sebagai kontraktor di bagian pengelolaan lingkungan PTFI.
Frederikus mulai bergabung sebagai mitra PTFI pada 2013 dan kini telah memiliki 18 karyawan yang seluruhnya adalah putra Papua. “Awalnya kami bertugas menanam pohon sagu, pohon cemara, dan menanam mangrove,” katanya.
Seiring berjalannya waktu dan kemitraan yang terus berlanjut, saat ini Frederikus dan timnya bertugas di Muara Ajkwa untuk menyiapkan lahan endapan tailing menjadi kawasan mangrove yang baru.
Direktur & EVP Sustainable Development & Community Relations PTFI Claus Wamafma mengatakan dalam menjalankan usaha pertambangan, PTFI memperhatikan pengembangan masyarakat Amungme, Kamoro dan 5 suku kerabat serta masyarakat Papua lainya.
“Masyarakat di sekitar area pertambangan adalah prioritas. Berbagai upaya terus kami lakukan untuk memastikan mereka dapat terus bertumbuh bersama PTFI, membangun ekonominya, meningkatkan kualitas hidupnya,” kata Claus.
Dalam menjalankan bisnis, lanjut Claus, PTFI berkomitmen mewujudkan praktik pertambangan yang baik, menjalankan investasi sosial dan lingkungan yang berkelanjutan.
Baca Juga: Fakta Perempuan dalam Industri Tambang, Rode Ajomi Freeport Bagikan Insight-nya!
“PTFI juga melakukan program-program pengembangan dan pemberdayaan masyarakat asli Amungme dan Kamoro serta lima suku kerabat yaitu Dani, Damal, Mee, Moni dan Nduga dengan pola kemitraan dengan berbagai pihak, baik pemerintah daerah, lembaga adat, yayasan, dan lainnya,” katanya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait:
Advertisement