Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

ICW-KontraS Pertanyakan Kenapa Petugas KPPS Banyak yang Gugur ke KPU

ICW-KontraS Pertanyakan Kenapa Petugas KPPS Banyak yang Gugur ke KPU Kredit Foto: Antara/Indrianto Eko Suwarso
Warta Ekonomi, Jakarta -

ICW dan KontraS menaruh perhatian pada meninggalnya Petugas KPPS di berbagai daerah. Dalam data kedua LSM tersebut, per tanggal 21 Februari 2024, angka kematian petugas Pemilu 2024 telah mencapai setidaknya 94 orang, sementara lebih dari 13.000 lainnya tercatat sakit.

"Jumlah ini pun masih memiliki kemungkinan semakin besar. Oleh karena itu, kami meminta agar KPU RI juga dapat terbuka kepada publik menjelaskan langkah-langkah antisipatif yang telah dilakukan dan alasan mengapa hal tersebut tidak efektif sehingga fenomena meninggalnya petugas KPPS kembali terulang," kata peneliti ICW Razzy Brilian.

Sementara itu, berkaitan dengan kecurangan yang terjadi di lapangan, ICW-KontraS pun meminta KPU RI untuk secara transparan membuka datanya kepada publik terkait ketidaknetralan dan kecurangan khususnya yang dilakukan oleh petugas KPPS.

Selain itu, ICW dan KontraS pun menemukan terjadi bentuk teror dan intimidasi terhadap petugas KPPS pasca tuntasnya hari pencoblosan.

"Salah satunya yang menimpa Ketua dan Anggota KPPS di Pamekasan, Madura. Untuk itu, penting untuk mengetahui bentuk-bentuk perlindungan fisik ataupun hukum apa saja yang dijamin oleh KPU RI setelah Pemilu berlangsung," pungkasnya.

Untuk itu, ICW-KontraS meminta keterbukaan informasi publik kepada KPU ini merupakan bentuk partisipasi masyarakat sipil terhadap informasi yang dimiliki oleh Badan Publik sebagaimana ketentuan Undang - Undang Nomor 14 tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik (KIP).

Selain itu, berdasarkan Pasal 12 Peraturan Komisi Informasi nomor 1 tahun 2019, KPU sebagai badan publik wajib memberikan respon paling lambat tiga (3) hari kerja.

Respon KPU RI untuk membuka seluruh informasi yang dimintakan oleh ICW dan KontraS tentu menjadi sangat esensial dalam menganulir anggapan bahwa gelaran Pemilu lalu dilangsungkan dengan jauh dari kesiapan penyelenggaranya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Advertisement

Bagikan Artikel: