PT Indotek Buana Karya sebuah perusahaan yang bergerak di bidang teknologi digital, mengadakan seminar dengan tema “Discover Tech Solustions-Al Revolutions Cyber Defends Strategies”.
Materi yang dibahas adalah pemanfaatan Teknologi AI dalam bisnis dan mitigasi risiko penanggulangan serangan siber, yang menghadirkan sejumlah pakar di bidang Teknologi dan Informatika (TI). Seperti Prof. Suyanto Guru Besar di Bidang Artificial Inteligence dan Siber, Telkom University. Anang Usman, Praktisi Hukum Siber yang juga seorang dosen dan M. Octaviano Pratama, praktisi Teknologi AtificiaI Intelligence (AI).
Direktur Utama PT Indotek Buana Karya Alfi Muhammad mengatakan, acara yang dihadiri sekitar 150 orang peserta atau 60 perusahaan swasta atau instansi pemerintahan ini bisa memberikan gambaran mengenai pemanfaatan teknologi AI serta pandangan hukum tentang penyalahgunaan Teknologi AI pada Undang-undang Perlindungan Data.
“Dan yang tak kalah pentingnya membahas bagaimana cara menanggulangi serangan siber, agar tidak terjadi kebocoran data serta risiko lain, yang akan muncul dan bisa mengganggu operasional atau kredibilitas perusahaan,’ jelas Alfi dalam keterangan resminya, Selasa (27/2/2024)
Menurutnya, sasaran utama digelarnya acara tersebut, diharapkan para pebisnis di bidang teknologi digital, seperti Bisnis Owner, CEO, IT Manager di korporasi swasta dan instansi pemerintahan, bisa mengimplementasikannya.
Selain itu, agar bisnis proses yang ada di organisasi perusahaan atau pemerintah, bisa berjalan efektif, efisien dan mengoptimasi kinerja secara signifikan. Di samping itu, bisa memberikan gambaran ketika potensi risiko. Seperti kebocoran data atau serangan siber bisa termitigasi dan tertanggulangi, dengan baik sesuai regulasi atau standar.
PT Indotek Buana Karya, selaku System Integrator Company berkolaborasi dengan PT Synnex Metrodata Indonesia, serta sejumlah brand produk yang telah mendukung terselenggaranya acara ini hingga berjalan sukses seperti APC Schneitfer, Acer, Huawei, dan lainnya.
"Di samping itu, kami juga telah menjalin kerja sama dengan perusahaan luar negeri, yakni alih teknologi digital forensik dan penanggulangan kebocoran data dengan perusahaan asal Rusia Searchinform, Sectona (Privilege Access Management dari India), Ruijie Networks dari China," ungkapnya
Alfi menambahkan saat ini perusahaannya, sudah memiliki klien dari Aceh, Kepri, Bengkulu, Kalimantan. Jakarta, Jabar, Jateng, Jatim, Sulawesi, dengan background beragam korporasi swasta dan instansi pemerintah.
Baca Juga: Gandeng TikTok dan Yayasan Kitong Bisa, Billy Mambrasar Hadirkan Pelatihan UMKM Digital di Papua
"Kami juga akan memberikan layanan gratis, konsultasi bagi peserta yang mengikuti acara ini. Terlebih bagi mereka yang ingin memahami lebih lanjut terkait produk/servis yang ditawarkan pada event dan memberikan layanan POC (Prove of Concept), untuk diuji coba secara gratis," pungkasnya
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Rahmat Saepulloh
Editor: Aldi Ginastiar
Advertisement