Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

PKSS, Perusahaan AlihDaya Terbesar, Anak Usaha YKP BRI dan Dapen BRI Bersiap Go International

PKSS, Perusahaan AlihDaya Terbesar, Anak Usaha YKP BRI dan Dapen BRI Bersiap Go International Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Prima Karya Sarana Sejahtera (PKSS),  perusahaan anak Yayasan Kesejahteraan Pekerja Bank Rakyat Indonesia (YKP BRI) dan Dana Pensiun BRI yang bergerak dalam bidang jasa pengelolaan Sumber Daya Manusia dan ketenagakerjaan atau (Outsourcing ) atau Alih daya profesional di sekmen finansial yang dibentuk pada tahun 1999 telah berkembang menjadi  terbesar dan modern di Indonesia dengan aset Rp4 triliun dan laba (2023) sebesar  Rp 223,843 miliar. Namun seperti diakui oleh Revi Rizal Latif, Direktur Utama PT PKSS, keberadaan PKSS tidak banyak yang tahu, bahkan dilingkup asosiasi ABADI (Asosiasi Bisnis Alih Daya Indonesia) tidak kenal PKSS. Hal ini menurutnya dikarenakan selama 25 tahun  PKSS bermain dengan keptif market, yakni (70%) dengan BRI  

“Jadi sejak berdiri kami memang menyediakan kebutuhan tenaga kerja untuk BRI. Betapa nyamanya, semua target pasti tercapai,” ujarnya di Jakarta, Selasa (27/02).

Sekarang, lanjutnya, PKSS mendapat tantangan dari BRI untuk mampu bermain keluar. “Jadi kita mulai merubah komposisi, minimal  65:35  atau 60:40, artinya user di luar BRI akan kita perbesar. Jadi di tahun 2024 ini kami akan membangun branding PKSS supaya top of mind,” jelas Revi Rizal Latif.

Ia optimis rencana kerja ini bisa tercapai mengingat infrastruktur yang dimiliki PKSS sudah sangat mendukung, mulai dari berbagai layanan solusi yang inovatif, tenaga ahli yang mempuni serta memiliki jaringan yang luas yakni  34 kantor cabang yang tersebar di seluruh Indonesia dan yang  tidak kalah penting  bahwa PKSS telah memiliki sertifikasi berstandar nasional dan internasional meliputi ISO 27001:2013 (Informasi Security Manajeman System) ISO 9001:2015 (Sistem Manajemen Mutu), ISO 14001:2015 (Sistem Manajemen Lingkungan), ISO 45001:2018 (Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja), ISO 37001:2016 (Sistem Manajemen Anti Penyuapan), dan SMK3 PP50 Tahun 2012 (Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja).

 Selain itu, PT. PKSS juga tergabung dalam 5 Asosiasi terbesar di Indonesia yaitu KADIN (Kamar Dagang Indoesia), ABADI (Asosiasi Bisnis Alih Daya Indonesia), APSI (Asosiasi Profesi Satpam Indonesia), ABUJAPI (Asosiasi Badan Usaha Jasa Pengamanan), dan APKLINDO (Asosiasi Perusahaan Klining Servis Indonesia). 

“Jadi kami sangat yakin tidak hanya dapat mencetak tenaga kerja yang berkompeten sesuai kebutuhan perusahaan, siap untuk disalurkan dan  bersaing di pasar kerja nasional tetapi juga memiliki sumber daya yang tidak kalah saing di tingkat internasional.”

Sesuai dengan visi perseroan yang ingin menjadi perusahaan terbaik di bisnis SDM di Indonesia dan selalu mengutamakan kepuasan pelanggan. Untuk mendukung visi itu, PT PKSS memiliki misi menjalankan dan mengembangkan bisnis SDM yang mendukung bisnis perusahaan mitra melalui pemanfaatan teknologi informasi yang mutakhir sehingga memberikan nilai tambah bagi pemangku kepentingan.

Revi Rizal Latif mengatakan, melalui pendekatan yang berfokus pada kecocokan antara kebutuhan perusahaan dan keterampilan karyawan, PT PKSS telah mampu membantu perusahaan-perusahaan di Indonesia untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi operasional.

"Aktivitas merekrut dan menyalurkan tenaga kerja sangat mudah dilakukan. Tapi, mengelola tenaga kerja profesional yang siap ditempatkan di perusahaan yang membutuhkan itu tidak bisa sembarangan. Terlebih lagi saat ini industri yang bertumbuh sangat kompetitif dan banyak model bisnis baru, semisal startup teknologi. Kami sudah sangat siap menyediakan kebutuhan mereka," ucap Revi. 

Revi menjelaskan, PT PKSS mengedepankan profesionalisme dalam menghadirkan berbagai solusi sumber daya manusia berintegritas dan berdaya saing untuk memajukan perusahaan mitra.

"Nilai yang menjadi Corporate Culture PKSS adalah PRIORITAS yang merupakan akronim dari Profesional, Reliabel, Integritas, Orientasi Bisnis dan Kepuasan Pelanggan serta Inovasi dan Kreativitas," ujarnya.

Jaringan Seluruh Indonesia

Lebih lanjut, PT PKSS juga mendorong perusahaan klien bertumbuh berkelanjutan dan menghasilkan profitabilitas melalui solusi sumber daya manusia terpadu sehingga pengelolaan tenaga kerja berjalan dengan efisien dan perusahaan mitra bisa fokus pada pengembangan bisnis.

Senada, Direktur Bisnis Rahman Arif menambahkan, selain memiliki 34 jaringan kerja yang tersebar di seluruh Indonesia PT PKSS  saat ini mengelola sumber daya manusia lebih dari 50.000 pekerja dan bersinergi dengan lebih dari 300 perusahaan baik BUMN, perusahaan swasta nasional maupun multinasional. "PKSS mengembangkan sumber daya manusia perusahaan mitra dengan tiga solusi terpadu, yakni  Man Power Outsourcing (MPO), Business Process Outsourcing (BPO) dan Knowledge Process Outsourcing (KPO)," ujar Rahman.

Lebih lanjut ia menjelaskan, lini MPO akan menyediakan SDM yang profesional dan ahli di bidangnya baik itu untuk pemasaran, IT, manajer, pengamanan dan bidang lainnya dengan metode penyaringan yang sangat ketat sekaligus menyediakan asesmen bisnis. 

Sedangkan lini BPO menyediakan solusi layanan SDM yang mampu menjalankan pelaksanaan fungsi strategi bisnis perusahaan mitra seperti pengelolaan penggajian tunjangan dan pajak, pengelolaan asuransi, pengelolaan administrasi, layanan keamanan dan pendataan.

Lalu KPO yang akan menyediakan solusi layanan untuk meningkatkan pengetahuan SDM melalui pelatihan dan pendidikan sehingga mampu menjalankan pelaksanaan fungsi atau tugas bisnis strategis perusahaan.

Solusi Layanan Terpadu

Melalui solusi layanan yang terpadu di bidang pengelolaan SDM, PKSS kata Rahman, akan mendorong perusahaan mitra agar fokus pada pengembangan dan efisiensi bisnis.

"Para pemimpin bisnis melakukan alih daya fungsi SDM untuk menyederhanakan operasi mereka, namun terkadang proses ini malah menyebabkan proses pengelolaan melibatkan banyak vendor yang memakan waktu. Kami, bisa meminimalkan itu karena layanan kami yang terpadu dan terintegrasi," ujarnya.

Dukungan Digitalisasi

Sementara, Direktur Operasional dan Keuangan Rudy Andimono menjelaskan, PKSS telah tumbuh menjadi mitra perusahaan untuk mengembangkan aspek bisnis perusahaan untuk menjadi lebih efisien. "Dengan pengalaman bisnis yang teruji, jaringan kerja yang meliputi seluruh Indonesia, dan pemanfaatan sistem teknologi terkini, kami telah mengintegrasikan solusi digital dalam layanan outsourcing perusahaan kami. Seperti, aplikasi Dashboard Manage Service Sales untuk memantau pencapaian penjualan layanan yang dikelola, E-archive untuk pengelolaan arsip secara digital dan E-recruitment untuk mengoptimalkan proses perekrutan (Talent Pooling). Sebagai tambahan kami juga memiliki tenaga kerja profesional di bidang SDM dan psikolog yang tersebar di seluruh Indonesia. Dengan demikian, solusi layanan terpadu ketenagakerjaan dan SDM yang kami tawarkan sangat efektif dan efisien," jelasnya.

Menurut Rudy, proses yang dilangsungkan PKSS berusaha menjamin terciptanya sumber daya manusia dengan pengetahuan, keterampilan, dan keahlian terbaik serta terjamin karena perseroan.

Garap Pasar Luar Negeri

Serlaras dengan misi pengembangan bisnis, managemen PKSS berencana untuk melebarkan sayap ke luar negeri  ke negara tetangga seperti Vietnam, Malaysia, Brunai Darussalam, dan lainya. “Pada dasarnya dimana ada bank kita bisa masuk, Dimana  ada BRI kami harus hadir karna di situ ada tenaga kerja,” ujar Revi. Namun ditegaskanya bahwa  berdasarkan roadmap, 2026, PKSS harus menjadi perusahaan the leading dalam service financial di dunia perbankan dan hospitality.  “Artinya kalau kita sudah menjadi yang terbaik di Indonesia, boleh dong kita go international. Dengan Enterprise risk management (ERM) kami akan menghitung secara teliti kekuatan kami, bagaimana kami bisa masuk ke sana, dan potensi pasarnya.” 

Lanjutnya, untuk melakukan  ekspansi ke luar negeri pihaknya bisa menggunakan dua opsi, yakni membuka cabang, kantor representatif di negara tersebut atau bisa juga dengan  cara mengirim tenaga kerja yang dibutuhkan dari Indonesia.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Sufri Yuliardi
Editor: Sufri Yuliardi

Advertisement

Bagikan Artikel: