Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Layanan Spesialisasi Dorong Pertumbuhan Kinerja Siloam International Hospitals

Layanan Spesialisasi Dorong Pertumbuhan Kinerja Siloam International Hospitals Kredit Foto: SILO
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Siloam International Hospitals Tbk. (SILO), anak usaha PT Lippo Karawaci Tbk. (LPKR) di sektor layanan kesehatan, berkomitmen untuk terus mengembangkan industri kesehatan di Indonesia melalui peningkatan layanan spesialisasi sekaligus menjadi market leader.  

Group CEO LPKR sekaligus Komisaris Utama SILO John Riady menyampaikan bahwa industri kesehatan merupakan salah satu industri atau sektor yang penting dan perlu dikembangkan di Indonesia. Terlebih lagi, perekonomian diperkirakan semakin bertumbuh dan kebutuhan akan fasilitas kesehatan semakin tinggi. LPKR melalui SILO akan terus melanjutkan ekspansi. "Kami memiliki misi untuk memenuhi kebutuhan healthcare di Indonesia, dan tentunya berkomitmen untuk terus bertumbuh," tegasnya.

Seperti diketahui, SILO menjadi pemimpin pasar untuk sejumlah layanan spesialisasi, seperti urologi, pulmonologi, kardiologi, dan neurologi. Layanan spesialisasi SILO juga menorehkan prestasi medis, seperti RS Siloam ASRI telah menyelenggarakan lebih dari 250 tindakan transplantasi ginjal dengan tingkat kesuksesan melebihi rata-rata global.

Kemudian, RS Siloam TB Simatupang mendapat Status Emas dari Organisasi Stroke Dunia (WSO) dalam penanganan pasien stroke, dan RS Siloam Sriwijaya berhasil melahirkan bayi ke-200 melalui Blastula klinik bayi tabung. Mochtar Riady Comprehensive Cancer Center (MRCCC) Siloam Jakarta sendiri menempati peringkat ke-63 sebagai rumah sakit kanker terbaik di Asia Pasifik. Dengan peringkat itu, MRCCC Siloam menjadi yang paling unggul di Indonesia. BIMC Siloam Nusa Dua, Bali, juga resmi ditunjuk sebagai pusat wisata medis oleh Kementerian Kesehatan Indonesia.  

Program spesialisasi SILO turut berdampak terhadap pertumbuhan kinerja perseroan yang tercermin pada Average Revenue Per Occupied Bed (ARPOB) yang mencapai Rp3,3 miliar pada tahun 2022.

SILO saat ini mengoperasikan 41 rumah sakit yang tersebar di 28 kota, menjadi yang terbesar di Indonesia dan bisa mencakup lebih dari 50% populasi. Siloam juga mencatatkan pendapatan Rp8,24 triliun per September 2023, naik 21,55% dari Rp6,93 triliun per September 2022. Perinciannya, pendapatan rawat inap Rp4,73 triliun per Kuartal III/2023 naik dari sebelumnya Rp3,86 triliun, dan pendapatan rawat jalan Rp3,51 triliun naik dari Rp3,06 triliun per Kuartal III/2022.

SILO mencatatkan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp858,90 miliar. Laba bersih tersebut melonjak 91,20% dari sebelumnya Rp449,21 miliar.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Sufri Yuliardi
Editor: Sufri Yuliardi

Advertisement

Bagikan Artikel: