Hutan, sebagai paru-paru dunia memainkan peran sentral bagi kehidupan. Hutan dapat memberikan manfaat kepada lingkungan sebagai penjaga keseimbangan ekosistem, penyerap karbon, hingga peredam perubahan iklim dan pemanasan global yang sedang terjadi.
Manfaat hutan tidak terbatas pada lingkungan saja, melainkan juga berdampak pada manusia. Hutan menyediakan oksigen untuk bernapas, sumber pangan untuk kebutuhan sehari-hari, melindungi dari risiko bencana alam, hingga memberikan jasa lingkungan yang dapat dimanfaatkan manusia. Melalui keberadaannya, hutan patut dijaga dan dilestarikan sebab menjadi pilar dalam kehidupan yang berkelanjutan.
LindungiHutan pun hadir untuk menjaga kelestarian hutan di Indonesia. LindungiHutan bukanlah sekadar nama, melainkan sebuah representasi tujuan, misi, dan komitmen untuk melindungi, melestarikan, dan menjaga hutan secara berkelanjutan. Sejak tahun 2016, startup asal Kota Semarang ini menjadi platform crowdplanting penggalangan dana online untuk konservasi hutan dan lingkungan.
CEO LindungiHutan, Miftachur Robani atau Ben, mengatakan bahwa LindungiHutan memiliki tujuan untuk untuk menjaga hutan di Indonesia. “Tujuan LindungiHutan berdiri untuk melestarikan hutan di Indonesia. Setiap tahunnya kami memiliki pendekatan dan cara pandang baru yang berkembang seiring dengan perkembangan zaman dan kami akan melangkah sejalan dengan tujuan kami,” ujar Ben.
Untuk mencapai tujuan tersebut, LindungiHutan menginisiasi berbagai program konservasi hutan yang melibatkan masyarakat, organisasi/komunitas, brand, perusahaan, dan pemerintah.
“Tahun ini, kami menyediakan berbagai program kerja sama seperti #PilihLestari, TreeshBash, Sedekah Pohon, ESG Program, Imbangi, Rawat Bumi, UniversiTree, Jaga Hutan, Hutan Merdeka, Musim Penghijauan, hingga Harapan Hutan. Selain itu juga terdapat program tahunan, yaitu CorporaTree, CollaboraTree, dan Konsultasi Karbon,” lanjut Ben.
Hingga saat ini, LindungiHutan telah menanam lebih dari 805.000 pohon di 50 lokasi penghijauan. Telah dipercaya 517 brand dan perusahaan dalam melakukan aksi keberlanjutan seperti Somethinc, Tokopedia, BFI Finance, PT Bussan Auto Finance (BAF), dan lainnya.
Kolaborasi Somethinc bersama LindungiHutan berhasil melakukan penanaman 101.700 pohon berjenis mangrove, trembesi, cemara laut, dan alpukat yang tersebar di beberapa lokasi penghijauan antara lain Semarang (Jabungan, Trimulyo, Desa Bedono), Kalimantan Barat (Bukit Puntong Sumiak), Bekasi (Pantai Bahagia), Kendal (Pantai Karang Malang), Brebes (Pesisir Sigempol), Lumajang (Gunung Sawur), Kepulauan Seribu (Pulau Pari), dan Cirebon (Kawasan Hutan Mangrove Caplok Barong).
Baca Juga: Sinergi Peduli Alam, LindungiHutan Ajak Pengusaha Hijaukan Kembali Hutan Indonesia
Sementara itu, PT Bussan Auto Finance atau BAF pun telah berkolaborasi bersama melalui aksi penanaman 20.000 pohon mangrove di Jakarta Utara (Ekowisata Mangrove Pantai Indah Kapuk), Semarang (Tambakrejo), Badung (Teluk Benoa), Surabaya (Ekowisata Hutan Mangrove Wonorejo), Indramayu (Pesisir Pabean Ilir), Kalimantan Tengah (Kotawaringin Barat).
Dalam proses kolaborasi, LindungiHutan membantu mitra hijau, mulai dari proses perencanaan hingga proses penanaman sehingga lebih mudah bagi brand/perusahaan untuk mewujudkan kepedulian terhadap lingkungannya. Untuk menjalin kerja sama pun tidak membutuhkan alur yang rumit dan dapat dikomunikasikan dengan baik. Selain itu, LindungiHutan mencantumkan laporan pertanggungjawaban yang dapat diakses oleh publik. Laporan tersebut dapat dilihat melalui fitur pantau, dan akan menunjukkan detail informasi terkait pertumbuhan serta perkembangan pohon yang telah ditanam.
Untuk memastikan dampak keberlanjutan, LindungiHutan juga berkolaborasi dengan 118 penggerak (petani/komunitas lokal) dalam setiap aktivitas yang dilakukan seperti Kelompok Tani Hutan Flora Mangrove di Ekowisata Mangrove Pantai Indah Kapuk (Jakarta), Kelompok Sadar Wisata Tripari di Trimulyo (Semarang), Kelompok Mangrove Lestari di Pantai Mangunharjo (Semarang), Kelompok Sadar Wisata Alipbata di Pantai bahagia (Bekasi), Forum Peduli Pulau Pari di Pulau Pari (Kepulauan Seribu), KTH Remaja Tanjung Burung di Sukawali (Tangerang), dan lain-lain.
Keterlibatan masyarakat tidak hanya memberikan kesempatan kepada masyarakat lokal untuk terlibat langsung dalam upaya konservasi, tetapi juga menciptakan peluang ekonomi baru. Masyarakat lokal menjadi bagian dari penyedia bibit tanaman untuk kegiatan penghijauan yang akan dilakukan. Hal ini menjadi lapangan pekerjaan baru sehingga masyarakat dapat mengembangkan usaha pembibitan dan memberikan dampak positif yang berkelanjutan bagi perekonomian lokal.
Manfaat jangka panjang yang dihasilkan adalah aksi penanaman membawa manfaat ekologi hingga ekonomi. Pohon yang tertanam berperan sebagai sumber daya alam, habitat bagi flora dan fauna, serta dapat memberikan jasa lingkungan bagi kesejahteraan masyarakat. Dengan demikian, kolaborasi bersama petani/masyarakat lokal berinvestasi untuk masa depan.
LindungiHutan juga mengajak seluruh masyarakat untuk terlibat dalam aksi penghijauan pada setiap kampanye penghijauannya. Mari, bersama menghijaukan Indonesia untuk menciptakan perubahan positif di masa depan.
Melalui aksi penanaman pohon dapat menjaga hutan sekaligus membangun kehidupan untuk generasi mendatang. Informasi lebih lengkap, Anda dapat menghubungi kami melalui https://bit.ly/KontakLindungiHutan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Bayu Muhardianto
Tag Terkait:
Advertisement