Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Soal Dugaan Penggelembungan Suara, PKS: Bukan Hanya PSI...

Soal Dugaan Penggelembungan Suara, PKS: Bukan Hanya PSI... Kredit Foto: Andi Hidayat

"Bagaimana dari hari pertama, kedua, ketiga, keempat, kelima, keenam nggak ada pelonjakan. Kok tiba-tiba dua hari terakhir terjadi pelonjakan. Itu bagian-bagian yang sudah disaksikan oleh publik," ujarnya.

Lebih jauh, HNW pun meyakini hak angket menjadi salah satu pintu untuk mengungkap kecurangan yang terjadi sepanjang Pemilu 2024. 

Baca Juga: Cegah Perundungan, Jokowi: Sekolah Harus Menjadi Safe House

Dia pun menegaskan, pengguliran hak angket tidak mengacu pada penggelembungan suara PSI itu sendiri, melainkan fakta atas dugaan kecurangan yang terjadi. 

"Sekali lagi, bukan karena PSI-nya ya, tetapi karena kecurangan Pemilunya. Terjadi dengan apa, kepada siapa. Eksekutif maupun legislatif keduanya bisa dipertanyakan oleh hak angket," tandasnya. 

Sebelumnya, Partai Solidaritas Indonesia (PSI) mengingatkan semua pihak agar tidak menyampaikan pernyataan tendensius menyikapi rekapitulasi suara KPU yang hingga kini masih berlangsung.

Wakil Ketua Dewan Pembina PSI Grace Natalie tak terima ada penggiringan opini yang mempertanyakan penambahan suara PSI, yang berdasar rekapitulasi suara KPU per Sabtu 2 Maret 2024 pukul 12.00 WIB ada di angka 3,13 persen, dengan jumlah suara terhitung 65,73 persen.

Baca Juga: PKS Sebut Pemerintah Gagal Kelola Produksi Beras dalam Negeri

“Penambahan termasuk pengurangan suara selama proses rekapitulasi adalah hal wajar. Yang tidak wajar adalah apabila ada pihak-pihak yang mencoba menggiring opini dengan mempertanyakan hal tersebut,” kata Grace dalam keterangannya, Sabtu (2/3/2024).

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Andi Hidayat
Editor: Aldi Ginastiar

Advertisement

Bagikan Artikel: