Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Jadi Bagian Social Ecopreneur, Rekosistem Berhasil Kelola 35 Ribu Ton Sampah di 2023

Jadi Bagian Social Ecopreneur, Rekosistem Berhasil Kelola 35 Ribu Ton Sampah di 2023 Kredit Foto: Istimewa
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menghadapi climate change diperlukan berbagai upaya dari semua pihak. Salah satu bentuk nyata dari usaha tersebut adalah munculnya social ecopreneur, yakni pengusaha yang tidak hanya fokus pada keuntungan (profit), tetapi juga pada penanggulangan masalah sosial (people) hingga lingkungan (planet).

Semangat itulah yang dibawa Rekosistem sebagai startup climate-tech di Indonesia. Rekosistem menggunakan metrik yang disebut triple bottom line, yaitu Planet, People, dan Profit untuk menciptakan keseimbangan antara keberlanjutan ekonomi, sosial, dan lingkungan.

Hasilnya, pada tahun 2023 lalu, Rekosistem berhasil mengelola total 35 ribu ton sampah, meningkat 84,2% dibandingkan tahun 2022. 

Baca Juga: Ubah Sampah Jadi Cuan, Program Sampah Kita dari Pertamina Dukung Indonesia Bersih Sampah

“Melalui aplikasi Rekosistem, pelanggan kami dapat mengukur dampak nyata mereka terhadap lingkungan dan komunitas. Atas pencapaian ini, aplikasi Rekosistem berhasil meraih penghargaan honorable mentions di Google Play’s Best of 2023 Indonesia pada kategori Best Apps for Good. Kami juga terus membuka fasilitas baru untuk dapat menopang antusiasme pelanggan kami dalam mengelola sampah mereka,” ucap Ernest Layman, CEO dan Co-Founder Rekosistem, di Jakarta, Kamis (7/3/2024).

Selain itu, sepanjang tahun 2023, pengelolaan sampah daur ulang Rekosistem menghasilkan total 13.100 ton atau mengalami peningkatan sebesar 435% dibandingkan tahun 2022. Rekosistem juga berhasil menyuplai 5.800 ton sampah untuk menjadi biofuel dan sumber energi terbarukan. Melalui pengelolaan sampah berbasis ekonomi sirkular, Rekosistem berhasil menghasilkan penghematan karbon sebesar 16.167 ton pada tahun 2023 dari pengelolaan dan pemrosesan sampah dengan pendekatan berkelanjutan.

Rekosistem mendorong keberlanjutan lingkungan untuk masyarakat melalui kampanye #PilahKemasSetor: masyarakat dapat menerima reward points jika menyetor sampah anorganik melalui Reko Waste Station.

Adapun, jumlah transaksi dari pengguna aplikasi yang menyetorkan sampah ke Reko Waste Station terhitung sebanyak 53.600 setoran sampah ke 40 Reko Waste Station dan Drop Box di tahun 2023 yang tersebar di Jabodetabek, Bandung, dan Surabaya. Angka ini mengalami peningkatan sebesar 215,41% dari tahun sebelumnya.

Baca Juga: Limbah Sampah Masih Menjadi Momok Masyarakat Jawa Barat

“Awalnya, saya dan Ernest mendirikan Kahiji dengan tujuan awal untuk menciptakan komunitas hijau di Universitas Katolik Parahyangan saja, mengingat kami berdua adalah alumni dari sana, hingga akhirnya kami meluncurkan Rekosistem 3 tahun lalu (pada 21 Februari 2021). Kami telah berkembang pesat sehingga pencapaian ini menandai kesadaran yang semakin meningkat di masyarakat Indonesia terhadap masalah sampah yang sebelumnya belum mendapat perhatian serius. Kami berharap melalui kampanye #PilahKemasSetor, kita semua dapat membentuk gaya hidup yang ramah lingkungan dan bertanggung jawab terhadap sisa kemasan produk pascakonsumsi,” ucap Joshua Valentino, COO dan Co-Founder Rekosistem.

Rekosistem masih berfokus sebagai solusi pengelolaan sampah di kawasan pemukiman dan kolaborasi dengan pemerintah atau perusahaan swasta di area Pulau Jawa. Di tahun ini, Rekosistem berencana memperluas layanan dan meningkatkan daerah cakupan untuk meningkatkan efisiensi, keberlanjutan, dan dampak lingkungan.

Selain itu, Rekosistem akan terus meningkatkan teknologi pengelolaan sampah dengan menggunakan sistem pengelolaan sampah terintegrasi, yaitu penerapan Internet of Things (IoT) dan Machine Learning (ML) untuk menyederhanakan dan meningkatkan efisiensi pengumpulan sampah. Tujuannya, bisa membangun kapasitasi pengelolaan sampah hingga 20.000 ton per bulan di 2025.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Amry Nur Hidayat

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: