Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Sumatera Utara menggelar High Level Meeting (HLM) Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) dan Tim percepatan perluasan digitalisasi Daerah Provinsi Sumatera Utara.
IGP Wira Kusuma, Kepala Perwakilan BI Sumut mengatakan pertemuan itu sebagai salah satu upaya mencari solusi ketersediaan bahan pangan yang cukup di tengah daya beli masyarakat yang meningkat menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HKBN) yakni bulan puasa Ramadan dan Idulfitri tahun 2024.
"Jadi perlu tersedianya pasokan pangan, distribusi yang merata dan harganya yang stabil," katanya, Jumat (8/3/2024).
Hal ini sesuai dengan tema HLM TPID tahun 2024 "Mendorong penguatan pasokan dan efisiensi rantai pasok dalam rangka menghadapi HKBN Ramadan dan Idulfitri 2024 serta akselerasi perluasan dan percepatan digitalisasi transaksi pemerintah daerah".
Baca Juga: Jadi Penyumbang Inflasi, Harga Empat Komoditas Ini Akan Diawasi BI Jabar
Dikatakannya, beberapa langkah pengendalian inflasi membuat inflasi pada Februari 2024 sebesar 2,50 persen yoy, cenderung turun dibanding posisi sama tahun 2023 sebesar 2,75 persen. Sedangkan ytd pada Februari 2024 sebesar 0,41 persen dan nasional 0,37 persen. Inflasi secara tahunan 2,5 persen, lebih rendah dibanding nasional 2,7 persen.
Wira menambahkan solusi TPID. Pertama, keterjangkauan harga dengan mengoptimalkan anggaran Pemda, memanfaatkan fasilitas distribusi pangan. Kedua ketersediaan pasokan. Ketiga, kelancaran distribusi antara lain memberikan subsidi ongkos angkut. Dan, keempat, komunikasi efektif dengan melakukan penguatan capacity building.
"Saat ini 34 Pemda di Sumut sudah capai digital dengan transaksi non tunai 100 persen," kata Wira.
Lesson Learned Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD) Wilayah Sumut 2023 menjadi ruang perbaikan didukung dengan strategi penguatan benchmarking TP2DD wilayah lainnya.
Baca Juga: Dorong Penggunaan Mata Uang Lokal, Reserve Bank India dan Bank Indonesia Teken Kesepakatan
Pj Gubsu Hassanudin dalam arahannya mengatakan Ramadan dan Idulfitri merupakan momen penting dalam perekonomian. Selama ini produk penyumbang inflasi yakni telur ayam, beras dan daging sapi.
"Untuk itu, saya minta optimalkan program kerja sama antar daerah (KAD) di dalam provinsi sehingga daerah yang surplus dapat mensuplai daerah-daerah yang defisit. Hasil evaluasi penyebabnya belum optimalisasi KAD," katanya.
Terkait akselerasi digital, Pj Gubsu tersebut mendorong digitalisasi di Pemprov dan juga mendorong transaksi menggunakan QRIS. Hal itu dilakukan untuk menjaga inflasi Sumut 2024, khususnya di April 2024 saat momen lebaran.
"Bijak dalam belanja saat bulan Ramadan agar tidak terjadi pembelian melebihi batas dan memicu terjadinya inflasi spiral. Mari kita jaga agar inflasi terkendali," pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Khairunnisak Lubis
Editor: Amry Nur Hidayat
Tag Terkait:
Advertisement