Direktur Operasional PT RMK Energy , William Saputra mengatakan, secara musiman, produksi batubara di kuartal pertama 2024 memang cenderung sedikit namun ke depannya produksi berpotensi naik pada periode semester kedua tahun ini.
"Tantangan terbesar pada kuartal pertama tahun ini adalah curah hujan yang sangat tinggi," ujar Wiliam dalam keterangan tertulis yang diterima, Selasa (19/3/2024).
Baca Juga: PTBA Targetkan Produksi Batubara 41,3 Juta Ton pada 2024
Wiliam mengatakan, berdasarkan publikasi BMKG curah hujan pada bulan Februari 2024 di Sumatera Selatan masuk dalam kategori tinggi dan sangat tinggi dibandingkan periode yang sama tahun lalu masuk dalam kategori menengah. Dengan adanya curah hujan tersebut, perseroan masih optimistis untuk dapat meningkatkan volume penjualan batubara.
"Melalui kolaborasi dengan beberapa tambang potensial di Sumatera Selatan," ujarnya.
Wiliam menyebut, untuk volume penjualan batubara sebesar 36,4% YoY meskipun curah hujan yang sangat tinggi melanda area operasional dan menekan produksi pertambangan batubara pada kuartal pertama tahun ini.
"RMKE masih dapat menjual sebesar 608,8K MT batubara hingga periode Februari 2024, atau meningkat dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar 446,2K MT batubara," ucapnya.
Baca Juga: Ruginya Indonesia Akibat Polemik Korupsi Tambang Timah
Lanjutnya, produksi tambang in-house dan third parties secara berurutan berkontribusi sebesar 20% dan 80% terhadap total volume penjualan batubara tersebut.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Djati Waluyo
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait:
Advertisement