Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Agar Suasana Belajar di Kelas Makin Seru dan Menantang, Kuasai Lima Tren Baru Teknologi Ini

Agar Suasana Belajar di Kelas Makin Seru dan Menantang, Kuasai Lima Tren Baru Teknologi Ini Kredit Foto: Sekolah.mu
Warta Ekonomi, Parigi Moutong -

Kegiatan belajar siswa sekolah terus mengalami transformasi. Di bidang pendidikan, kemajuan teknologi digital memang tidak sekadar mengubah cara berinteraksi, namun juga proses pembelajaran. Berburu pengetahuan pun kini dapat dilakukan dengan memanfaatkan aplikasi media digital.

”Saat ini muncul lima tren baru teknologi digital yang mesti dikuasai oleh guru dan siswa untuk meningkatkan kualitas belajar online di kelas,” kata Mom Influencer Ana Livian, saat menjadi narasumber dalam webinar literasi digital yang dihelat Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bekerja sama dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Sulawesi Tengah di Kabupaten Parigi Moutong, Kamis (21/3). 

Mengusung tema ”Teknologi untuk Mendukung Proses Belajar Mengajar”, webinar untuk segmen pendidikan ini diikuti secara nobar di sejumlah sekolah di Parigi Moutong. Tidak hanya siswa, guru dan kepala sekolah pun ikut bergabung sebagai peserta. Di antaranya, SMAN 1 Parigi Moutong, SMAN Sidoan, SMPN1 dan SMAN Ampibabo, serta SMAN1 Mepanga.

Baca Juga: PDC Adopsi Teknologi, Kian Optimalkan Kinerja Lewat Digitalisasi

Ana Livian menambahkan, lima tren baru teknologi yang mesti dikuasai guru dan siswa adalah, pertama, penggunaan Artificial Intelligence (AI) yang akan memberi pengalaman belajar lebih detail, bahkan untuk siswa berkebutuhan khusus. 

Kedua, teknologi imersif yang bisa mengajak siswa menjelajah dengan visual 3D, termasuk merekonstruksi sejarah secara virtual. Ketiga, lanjut Ana Livian, teknologi manajemen data dan data analytic. ”Ini memudahkan dan mempercepat guru dalam mengelola informasi nilai, selain membuat kehadiran siswa jadi lebih efisien,” tambahnya,  

Keempat, lanjut Ana, adalah cyber security untuk melindungi data sensitif siswa dan staf sekolah dari serangan siber dan ancaman lain yang mengganggu keamanan data sekolah. Kelima, pembelajaran berbasis cloud agar akses dan penyimpanan data sekolah lebih efisien dan lebih aman. 

”Ini sangat penting segera dikuasai agar suasana belajar di sekolah semakin seru,” pesan Ana Livian, dalam webinar yang dipandu Khadafi selaku moderator.

Baca Juga: Sekolah dan Guru Jadi Penggerak Utama Literasi BPJS Ketenagakerjaan Pelajar Indonesia

Dari perspektif etika digital, Kepala Bidang SMP Dinas Pendidikan Kab. Parigi Moutong Ikhwan menyebut hal lain yang tak kalah penting dikembangkan saat belajar di kelas. Yakni, menjaga etika saat beriteraksi di ruang digital. Jelasnya, kata Ikhwan, saat belajar, perbanyak akses konten yang bermanfaat dan hindari konten-konten negatif. 

”Di sini peran guru sangat penting untuk membantu secara bijak dan kritis saat siswa memverifikasi, memilih dan kritis memilah konten yang mesti diakses di kelas. Jangan sembrono menyebar konten negatif yang tak bermanfaat,” ujar Ikhwan. 

Sementara itu, dari sisi keamanan digital, Wakil Ketua Relawan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) Indonesia Eko Prasetyo menekankan pentingnya cyber security di kelas. Caranya? Pastikan hanya mengakses aplikasi resmi seperti Zoom Meeting, Google Meet atau Microsoft Term. 

”Kalau ketemu link yang mensyaratkan data pribadi lengkap dan dirasa aneh, abaikan saja, karena penjahat siber juga mengancam data kita di kelas lho. Jangan tergoda!” pesan Eko Prasetyo.

Untuk diketahui, gelaran webinar di Parigi Moutong ini merupakan bagian dari program Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Kemenkominfo. GNLD digelar sebagai salah satu upaya untuk mempercepat transformasi digital di sektor pendidikan hingga kelompok masyarakat menuju Indonesia yang #MakinCakapDigital. 

Baca Juga: ASEAN Foundation: Perkembangan Ekonomi Digital Indonesia Kontras dengan Infrastrukturnya

Hingga akhir 2023, tercatat sebanyak 24,6 juta orang telah mengikuti program peningkatan literasi digital yang dimulai sejak 2017. Kegiatan ini diharapkan mampu menaikkan tingkat literasi digital 50 juta masyarakat Indonesia sampai dengan akhir 2024.

Tahun ini, program #literasidigitalkominfo mulai bergulir pada Februari 2024. Berkolaborasi dengan Siber Kreasi dan 142 mitra jejaring seperti akademisi, perusahaan teknologi, serta organisasi masyarakat sipil, program ini membidik segmen pendidikan dan segmen kelompok masyarakat sebagai peserta. Tujuannya, meningkatkan kemampuan masyarakat dalam memanfaatkan teknologi digital secara positif, kreatif, produktif, dan aman.

Informasi lebih lanjut mengenai literasi digital dan info kegiatan yang terkait dapat diakses melalui website info.literasidigital.id, media sosial Instagram @literasidigitalkominfo, Facebook Page, dan Kanal YouTube Literasi Digital Kominfo. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Belinda Safitri

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: