Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Antara Trading Aktif dan Investasi Pasif, Pilih Mana?

Antara Trading Aktif dan Investasi Pasif, Pilih Mana? Kredit Foto: Istimewa
Warta Ekonomi, Jakarta -

Dalam dunia investasi aset kripto, para investor memiliki dua pendekatan utama yang dapat dipilih sesuai dengan gaya dan tujuan investasi mereka, yaitu trading aktif dan investasi pasif. Kedua strategi ini menawarkan cara yang berbeda dalam mengelola portofolio aset kripto, dengan masing-masing memiliki kelebihan dan risiko tersendiri. Berikut perbedaan antara trading aktif dan investasi pasif menurut Pintu Academy. 

Trading aktif di pasar kripto yaitu tentang memanfaatkan fluktuasi harga dalam jangka waktu yang pendek. Akibatnya strategi ini menuntut komitmen waktu dan perhatian yang signifikan dari trader, karena melibatkan analisis teknikal dan fundamental untuk mengidentifikasi peluang keuntungan. Beberapa metode populer dalam trading aktif meliputi:

  1. Trading Harian: Strategi ini fokus pada pembelian dan penjualan aset kripto dalam satu hari, dengan tujuan memanfaatkan volatilitas harian untuk meraih keuntungan.
  2. Swing Trading: Pendekatan ini mengambil keuntungan dari fluktuasi harga dalam beberapa minggu atau bulan, dengan berbasis pada analisis teknikal dan fundamental.
  3. Trend Trading: Strategi ini bertujuan mengikuti tren harga yang lebih besar, baik itu naik atau turun, dan memerlukan kesabaran serta analisis jangka panjang.
  4. Scalping: Metode ini bertujuan memperoleh keuntungan dari perbedaan harga kecil yang sering terjadi, dan umumnya dilakukan oleh trader berpengalaman.

Di sisi lain, investasi pasif lebih menekankan pada pemilihan aset untuk disimpan dalam jangka waktu yang panjang, tanpa terlalu banyak terpengaruh oleh volatilitas pasar jangka pendek. Strategi ini lebih santai dan tidak memerlukan pemantauan pasar yang konstan. Beberapa taktik investasi pasif antara lain:

  1. Buy and Hold: Strategi klasik dimana investor membeli dan menyimpan aset kripto untuk jangka waktu yang lama, dengan keyakinan bahwa nilai aset tersebut akan meningkat secara signifikan.
  2. Nabung Rutin (Dollar-Cost Averaging): Pendekatan ini melibatkan pembelian aset kripto secara berkala dengan jumlah uang yang sama, memungkinkan investor untuk mengurangi dampak volatilitas harga. Misalnya investor bisa memanfaatkan fitur Auto DCA yang dimiliki aplikasi PINTU. 

Pemilihan antara trading aktif dan investasi pasif bergantung pada beberapa faktor, termasuk tujuan investasi, toleransi risiko, dan ketersediaan waktu. Trading aktif menawarkan potensi keuntungan yang lebih tinggi dalam waktu singkat, tetapi dengan risiko yang lebih besar dan membutuhkan dedikasi serta pemahaman pasar yang mendalam. Sebaliknya, investasi pasif adalah pilihan bagi investor yang mencari pertumbuhan jangka panjang dan lebih sedikit risiko, meskipun mungkin membutuhkan waktu lebih lama untuk melihat hasil yang signifikan. Memahami kedua pendekatan ini dapat membantu investor membuat keputusan yang lebih baik dan disesuaikan dengan preferensi pribadi.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: