Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Amnesty International Beri Tanggapan soal Viralnya Video Penyiksaan yang Diduga Orang Papua

Amnesty International Beri Tanggapan soal Viralnya Video Penyiksaan yang Diduga Orang Papua Kredit Foto: Andi Hidayat
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menanggapi beredarnya video penyiksaan terhadap Orang Asli Papua (OAP) yang diduga melibatkan oknum anggota TNI, Direktur Eksekutif Amnesty International Indonesia, Usman Hamid, memberikan tanggapannya.

Menurutnya kejadian ini adalah penyiksaan kejam yang sungguh merusak naluri keadilan.

"Menginjak-injak perikemanusiaan yang adil dan beradab. Kepada keluarga korban, kami menyatakan duka mendalam. Tidak seorangpun di dunia ini, termasuk di Papua, boleh diperlakukan tidak manusiawi dan merendahkan martabat, apalagi sampai menimbulkan hilangnya nyawa," pungkasnya.

Sementara itu, menanggapi pernyataan petinggi TNI dan pejabat pemerintah lainnya soal pendekatan kemanusiaan maupun kesejahteraan menjadi tidak ada artinya sama sekali, kata Usman.

"Diabaikan oleh aparat di lapangan. Tindakan itu bisa terulang karena selama ini tidak ada penghukuman atas anggota yang terbukti melakukan kejahatan penculikan, penyiksaan, hingga penghilangan nyawa," jelasnya.

Usman menilai bantahan dari Pangdam Cendrawasih adalah contoh pernyataan yang terkesan menutupi. Reaksi ini bisa membuat bawahan merasa dilindungi atasan saat terlibat kejahatan. 

“Ini penyiksaan serius dan mengandung rasisme yang kuat. Selain semua pelaku non-Papua, coba dengar kata-kata makian pelaku sambil terus menyiksa. Kejam dan rasis.

“Kami mendesak dibentuknya tim gabungan pencari fakta untuk mengusut kejadian ini secara transparan, imparsial, dan menyeluruh. Harus ada refleksi tajam atas penempatan pasukan keamanan di Tanah Papua yang selama ini telah menimbulkan jatuhnya korban, baik orang asli papua, non Papua, termasuk aparat keamanan sendiri," tutupnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: