Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

PLN EPI Gandeng Konsorsium Indokorea Gas Kembangkan Infrastruktur Midstream LNG

PLN EPI Gandeng Konsorsium Indokorea Gas Kembangkan Infrastruktur Midstream LNG Kredit Foto: Djati Waluyo
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT PLN Energi Primer Indonesia (PLN EPI) menggandeng Indokorea Gas Consortium dalam merealisasi gasifikasi pembangkit untuk Cluster Nusa Tenggara melalui pengembangan infrastruktur midstream, Liquefied Natural Gas (LNG), khususnya di wilayah Nusa Tenggara. 

Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo mengatakan bahwa perseroan telah memulai proyek gasifikasi di cluster Nusa Tenggara sebagai bagian dari upaya transisi energi yang di canangkan pada strategi Accelerated Renewable Energy Development (ARED).

Dimana 25% pasokan listrik akan bersumber dari pembangkit gas, hal ini sekaligus untuk meningkatkan akses energi yang lebih bersih dan lebih terjangkau bagi masyarakat setempat.

“Gasifikasi yang dilakukan oleh PLN di wilayah Nusa Tenggara ini merupakan implementasi dari Accelerated Renewable Energy Development (ARED) yang bertujuan untuk mendorong kemajuan ekonomi masyarakat setempat melalui penyediaan energi yang lebih bersih dan terjangkau,” ujar Darmawan dalam keterangan tertulis yang diterima, Kamis (28/3/2024). 

Sementara itu, Direktur Manajemen Pembangkitan PLN Adi Lumakso mengatakan bahwa kemitraan ini menjadi langkah signifikan dalam memajukan infrastruktur midstream LNG di Nusa Tenggara Barat dan Timur.

Baca Juga: PLN EPI Pastikan Keandalan Listrik Selama Ramadan

"Proyek ini sangat penting untuk mendorong transisi energi di PLN yang sekaligus merupakan upaya efisiensi melalui konversi bahan bakar diesel ke gas," ujar Adi.

Adi berharap dengan terjalinnya kerja sama ini dapat mendorong penyelesaian pembangunan infrastruktur midstream LNG dengan tepat waktu sehingga realisasi pengurangan emisi dan efisiensi dapat segera terwujud.

Direktur Utama PLN EPI Iwan Agung Firstantara mengatakan bahwa pengembangan infrastruktur midstream LNG di wilayah Nusa Tenggara akan melibatkan enam lokasi di pulau Lombok, Sumbawa, Flores, dan Timor dengan total kapasitas 377 MW pada tahap pertama.

"Pengembangan infrastruktur midstream LNG menjadi langkah penting. Hal ini akan memainkan peran kunci dalam transisi energi menuju pengurangan penggunaan bahan bakar fosil dan dukungan terhadap energi terbarukan," ujar Iwan.

Dengan demikian, pembangunan infrastruktur midstream LNG di wilayah Timur Indonesia, termasuk Nusa Tenggara, akan membantu mengurangi ketergantungan pada BBM dan mendukung pengembangan energi terbarukan melalui fasilitas midstream LNG yang dikelola oleh PLN EPI bersama mitra.

Baca Juga: Dukung Transisi Energi, PLN EPI Siap Berkolaborasi dengan Mitra Gas Global

Selaras dengan Iwan, Direktur PT Prima Osean Nusantara Pieters Adyana Utomo mengapresiasi atas terwujudnya kerja sama ini, dimana pemanfaatan gas memiliki peranan penting dalam transisi energi apalagi Indonesia masih memiliki cadangan gas yg berlimpah. 

“Kerja sama ini tentunya menyoroti pentingnya peran gas dalam transisi energi, terutama mengingat Indonesia memiliki cadangan gas yang melimpah,” ungkapnya.

Executive Vice President Energy Business Division Kogas Tech, Min Ho Song menyampaikan bahwa Kogas tech mengapresiasi atas kepercayaan yang diberikan kepada konsorsium Indokorea Gas.

“Kogas tech memiliki pengalaman dan teknologi dalam pengembangan fasilitas terminal dan regasifikasi LNG terutama di Korea Selatan. Kogas tech ingin berkontribusi bersama PLN EPI dalam pengembangan midstream LNG untuk mewujudkan transisi energi khususnya di sektor kelistrikan di Indonesia," ujar Song.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Djati Waluyo
Editor: Amry Nur Hidayat

Advertisement

Bagikan Artikel: