Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Harga Pangan Tak Kunjung Turun Jadi Sorotan Anggota DPR, Bansos Beras Jelang Pemilu Diungkit

Harga Pangan Tak Kunjung Turun Jadi Sorotan Anggota DPR, Bansos Beras Jelang Pemilu Diungkit Calon pembeli melihat jenis beras yang dijual di salah satu toko di Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta Timur, Kamis (12/10/2023). Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi mengimbau masyarakat agar lebih cermat memilih produk pangan yang aman, membaca label, dan tidak mudah terprovokasi dengan isu beras sintetis. | Kredit Foto: Antara/Donny Aditra
Warta Ekonomi, Jakarta -

Anggota Komisi IV DPR Hermanto menyinggung soal bansos yang digelontorkan besar-besaran jelang pemilu 2024.

Hal ini Hermanto sampaikan berkaitan dengan kenaikan harga pangan pokok yang menurutnya tak kunjung turun.

Hermanto menilai pada situasi harga pasar pangan terkesan terjadi pembiaran sehingga harga tak kunjung membaik.

“Pelaku usaha besar ingin mendapatkan keuntungan besar di tengah kelangkaan beras setelah penggelontoran pangan khususnya beras besar-besaran menjelang pemilu lalu dalam bentuk bansos”, jelasnya dalam keterangan tertulisnya kepada wartawan, Jumat (05/04/24), dikutip dari laman fraksi.pks.id.

Menurutnya, Ini menandakan telah terjadi pergeseran harga, bukan lagi karena perubahan harga.

“Situasi itu bisa diartikan bahwa kenaikan harga pangan disebabkan bukan oleh faktor ekonomi, tetapi oleh faktor situasi politik nasional dan politik dagang pengusaha besar bidang pangan. Pemerintah tidak berdaya menghadapinya”, papar Hermanto.

Harga pangan pokok, lanjut Hermanto, masih tinggi dan belum ada tanda-tanda untuk turun saat Ramadhan dan menjelang lebaran. Padahal pemerintah telah melakukan operasi pasar.

“Ini mengindikasikan bahwa pemerintah bukan price taker dan stok pangan tidak dikuasai pemerintah”, ucapnya.

Lebih jauh Hermanto mendesak Pemerintah agar terus melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan produksi pangan dalam negeri.

Baca Juga: Jokowi Bagi-bagi Bansos Timbulkan Kecurigaan, Hakim Konstitusi Cecar Risma di Sidang MK

“Upaya yang bisa dilakukan antara lain melalui perbaikan irigasi untuk pengairan air sawah yang stabil dan ketersediaan pupuk yang mudah diperoleh oleh petani”, pungkas legislator dari Dapil Sumbar I ini.

Melihat panel harga pangan nasional, untuk beras premium per Minggu (7/4/24) pagi 06:08 WIB seharga Rp16.450/Kg, dan beras medium seharga Rp14.690/Kg. Harga tersebut melampaui Harga Eceran Tertinggi (HET) yang telah ditetapkan oleh pemerintah.

Untuk diketahui, Pemerintah telah menetapkan Harga Eceran Tertinggi (HET) berdasarkan sistem zonasi. Zona 1 meliputi Jawa, Lampung, Sumatra Selatan, Bali, NTB, dan Sulawesi. Zona 2 untuk Sumatra selain Lampung dan Sumatra Selatan, NTT, Kalimantan. Zona 3 untuk Maluku dan Papua.

“Untuk HET beras medium, zona 1 Rp10.900, untuk zona 2 Rp11.500, untuk zona 3 Rp11.800. Kemudian untuk beras premium, zona 1 Rp12.900, zona 2 Rp14.400, dan zona 3 Rp14.800. Ini Pak Presiden meminta untuk segera diumumkan sedangkan perundangannya dalam proses sehingga ini dapat diberlakukan segera,” ujar Kepala Badan Pangan Nasional, Arief Prasetyo Adi, menyampaikan hal tersebut usai mengikuti rapat yang dipimpin oleh Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu, 15 Maret 2023.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Bayu Muhardianto
Editor: Bayu Muhardianto

Advertisement

Bagikan Artikel: