Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Rp43 Miliar, Baznas Setia Antarkan Bantuan Indonesia untuk Palestina

Rp43 Miliar, Baznas Setia Antarkan Bantuan Indonesia untuk Palestina Ketua BAZNAS RI, Prof. Dr. KH. Noor Achmad, MA., menyampaikan BAZNAS akan terus mengupayakan penyaluran bantuan dari masyarakat Indonesia masuk ke Gaza, Palestina. | Kredit Foto: Baznas
Warta Ekonomi, Jakarta -

Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) RI telah menyalurkan bantuan kemanusiaan untuk Palestina sebesar Rp43.185.512.869, di mana Rp27.887.250.071 di antaranya melalui Mesir, yang merupakan amanah dari masyarakat Indonesia.

Ketua BAZNAS RI, Prof. Dr. KH. Noor Achmad, MA., menyampaikan BAZNAS akan terus mengupayakan penyaluran bantuan dari masyarakat Indonesia masuk ke Gaza, Palestina.

Baca Juga: Baznas - Citrus Department Store Kolaborasi Beri Kemudahan untuk Zakat hingga Sedekah

"Alhamdulillah kita tetap bisa menyalurkan bantuan-bantuan dan kemarin kami cek di beberapa gudang terutama gudangnya ERC (Egytian Red Crescent) itu ada kantong-kantong BAZNAS ditaruh di situ," ujar Kiai Noor, dilansir Senin (8/4)

Kiai Noor menjelaskan, meskipun ada beberapa bantuan yang ditolak dari tempat-tempat yang lain, namun bantuan dari BAZNAS tidak ditolak.

"Semua bantuan kita bisa masuk kecuali bantuan-bantuan yang mengandung baja, yang mengandung alumunium, yang mengandung besi, yang mengandung plastik termasuk tempat container box yang kita gunakan untuk tempat sembako itu tidak diperbolehkan masuk, yang bisa masuk itu hanya wadah kardus, tapi isinya bisa masuk semuanya," paparnya.

Kiai Noor menambahkan, tenda-tenda juga tidak bisa masuk karena ada unsur besi. Kiai Noor mengaku melihat barang-barang numpuk dari beberapa negara, bahkan ada yang nilainya miliaran termasuk alat-alat kesehatan tidak bisa masuk.

"Itu atas kontrol Israel, atas ketatnya penjagaan Israel dalam menyeleksi barang-barang yang masuk, bahkan warna hijau tentara juga tidak diperbolehkan masuk dalam bentuk apapun apakah itu pakaian atau pun barang-barang yang berwarna hijau tidak diperbolehkan masuk karena itu dianggap sebagai warna tentara," katanya.

Kiai Noor menegaskan, pelarangan tersebut dilakukan oleh otoritas Israel. Tim BAZNAS sempat sampai ke Sinai Utara, tapi karena ada penjagaan yang sangat ketat menuju Rafah, sehingga tim memutuskan kembali lagi demi keselamatan. ERC juga tidak bisa menjamin jika tim mau menerobos ke Rafah.

"Alhamdulillah kami bisa kembali lagi ke Kairo meskipun dalam kondisi yang sangat melelahkan karena waktu kita berangkat itu ada sebelas kali pemeriksaan, dari Kairo ke Sinai utara itu hampir 7 jam karena ketatnya pemeriksaan yang dilakukan otoritas Mesir sebelum sampai ke Sinai itu sendiri," jelasnya.

Kiai Noor mengucapkan terima kasih kepada semua tim yang telah bekerja keras selama ini. Di Mesir, Kiai Noor menegaskan, BAZNAS RI akan terus membantu saudara-saudara yang ada di Palestina karena memang masih sangat membutuhkan.

"Kami sekarang menyadari mengapa masih banyak truk-truk (bantuan) yang mengantri di Sinai itu karena otoritas Israel yang sangat membatasi, sehingga kebutuhan dari Palestina itu paling tidak 500 truk, tetapi sampai sekarang itu masih antara 150 truk yang bisa masuk dan itu memang kami saksikan," jelasnya.

Sejauh ini, BAZNAS menyalurkan bantuan dari masyarakat Indonesia sebanyak sembilan kali dengan rincian 51,5 ton pada 4 November 2023, 21,7 ton pada 20 November 2023, 60 ton pada 14 Januari 2024, 6 truk kontainer pada 4 Desember 2023.

Baca Juga: Minta Maaf ke Masyarakat, Baznas Putuskan untuk Stop Bantuan dari McDonalds Indonesia

Kemudian 10 truk kontainer pada 18 Desember 2023, 3 truk kontainer pada 28 Desember 2023, serta 14 truk kontainer pada 19 Februari. Sementara dua pengiriman lainnya sebanyak 25 truk kontainer dan 15 truk kontainer masih dalam persiapan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Aldi Ginastiar

Advertisement

Bagikan Artikel: