Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

One Way, Contraflow, Hingga Ganjil Genap Kembali Berlaku Saat Arus Balik

One Way, Contraflow, Hingga Ganjil Genap Kembali Berlaku Saat Arus Balik Kredit Foto: Istimewa
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kepala Korlantas Polri Irjen Pol Aan Suhanan menyatakan bahwa guna mengantisipasi terjadinya potensi kepadatan lalu lintas, rekayasa lalu lintas akan dilakukan kembali pada periode arus balik Hari Raya Idulfitri 1445 H.

“Rekayasa lalu lintas juga akan kita terapkan pada arus balik di antaranya dengan pemberlakuan one way dari KM 414 GT Kalikangkung Tol Batang-Semarang s.d KM 72 Jalan Tol Cipali dan dilanjutkan dengan Contraflow KM 70 s.d KM 47 Jalan Tol Jakarta-Cikampek guna antisipasi kepadatan lalu lintas. Tidak hanya itu, pembatasan kendaraan berupa pemberlakuan ganjil genap dan pembatasan waktu operasional angkutan barang sumbu 3 ke atas juga akan dilakukan,” ujar Aan.

Aan menjelaskan, jika kapasitas jalan mengalami overload dengan V/C Ratio melebihi 0,8, secara universal perlu untuk melakukan penambahan kapasitas jalan, salah satunya dilakukan dengan contraflow. “Dari prediksi Jasa Marga, V/C Ratio yang akan terjadi di KM 66 Jalan Tol Jakarta-Cikampek yang merupakan titik pertemuan lalu lintas dari arah Trans Jawa dan Bandung  ke arah Jakarta, akan mencapai 1,16 pada puncak arus balik. Jika dilakukan rekayasa lalu lintas, maka V/C Rationya membaik, ada di angka 0,96,” jelas Aan.

Baca Juga: Evaluasi Mudik, Pemerintah Kini Bersiap Lancarkan Arus Balik Lebaran

Dalam penerapan contraflow, lanjut Aan, akan ada beberapa perbaikan terutama terkait keamanan dan keselamatan. “Dalam hal ini, pihak Kepolisian akan memberikan reflektor di dua bagian jalan, menempatkan petugas di setiap median jalan, hingga menyiapkan safety car untuk pengawalan guna menjaga kecepatan kendaraan yang melintas, di mana maksimal hanya 60 km/jam,” terangnya.  

Sementara untuk di pelabuhan, Polda Lampung telah menyiapkan buffer zone untuk menerapkan delaying sistem. “Di buffer zone itu nanti ada screening ticket, jadi tidak ada calon penumpang yang tidak bertiket masuk ke pelabuhan. Kalau masih ada, kita akan putar balik kembali ke buffer zone terdekat,” ujar Irjen Aan.

Adapun, Aan menuturkan bila tingkat kecelakaan lalu lintas secara nasional mengalami penurunan sebesar 12 persen dari 1793 kasus menjadi 1581 kasus. Kemudian untuk fatalitas korban meninggal dunia juga turun 0,04 persen, luka berat ada kenaikan 19 persen, dan luka ringan turun sebesar 18 persen, jika dibandingkan masa operasi arus mudik tahun 2023 lalu.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri

Advertisement

Bagikan Artikel: