Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Arsjad Rasyid Bagikan Tips untuk Memulai Bisnis Franchise

Arsjad Rasyid Bagikan Tips untuk Memulai Bisnis Franchise Kredit Foto: Istimewa
Warta Ekonomi, Jakarta -

Peluang bisnis franchise makanan saat ini cukup saat ini cukup menjanjikan. Gaya hidup masyarakat yang tidak lepas dari dunia kuliner, memberikan kesempatan bagi para pengusaha di sektor ini untuk bergerak dinamis.

Franchise atau waralaba adalah jenis kemitraan antara pemilik merek dagang (franchisor) dan orang yang menggunakan merek dagang dan sistem operasional mereka (franchisee) dengan imbalan berupa royalti atau biaya lain.

“Meskipun franchise di Indonesia masih didominasi merek-merek luar negeri, tetapi sektor ini mampu menguatkan perekonomian dalam negeri dan menciptakan banyak peluang kerja,” tulis Ketua Umum Kamar Dagang Indonesia Arsjad rasyid, mengutip laman Arjadrasjid.com, Jakarta, Selasa (7/5/2024).  

Baca Juga: Jelajahi Era Baru Bisnis: Franchise & License Expo Indonesia 2024 Menghadirkan Peluang Bisnis untuk Entrepreneur!

Arsjad pun memberikan beberapa tips untuk memulai bisnis franchise makanan di Indonesia. Berikut ini, beberapa tips yang dapat membantu Anda memulainya:

1. Memilih bidang franchise sesuai keahlian

Memilih waralaba yang sesuai dengan keahlian adalah faktor penting. Ketika pengusaha memiliki minat dan pengetahuan yang kuat di bidangnya, maka proses menjalankan franchise akan lebih smooth dibanding jika memilih bidang lain yang tidak relevan.

2. Pilih jenis makanan berdasarkan riset pasar

Lakukan riset pasar untuk mengidentifikasi tren dan permintaan konsumen yang sedang berkembang.

Bila memilih franchise makanan yang sedang viral atau musiman, pastikan tetap memiliki inovasi produk makanan lain agar bisnis tersebut bertahan lama saat trennya mulai surut.

Pilihlah jenis makanan yang memiliki potensi pasar jangka panjang dan sesuai dengan minat dan keahlian Anda.

3. Memilih merek dagang terpercaya dengan market yang jelas

Pilih merek dagang yang sudah terbukti dan memiliki reputasi yang baik di pasar. Pastikan bahwa merek tersebut memiliki pangsa pasar yang jelas dan dapat bersaing di wilayah tempat usaha Anda akan beroperasi. Gali informasi secara mendalam, seperti profil owner, sistem franchise, kontrak kemitraan, serta ketentuan pembayaran fee dan royalti agar tak tersandung masalah di masa mendatang.

Baca Juga: Kadin Jakarta Kembali Gelar Bazar Murah di Jakarta Pusat, Siapkan 2.000 Paket Sembako

4. Menentukan lokasi strategis

Pemilihan lokasi yang strategis akan membantu mendongkrak penjualan Anda. Pelajari kebutuhan dan perilaku target konsumen yang disasar. Misalnya membuka outlet makanan cepat saji di dekat kampus dan perkantoran karena kebutuhan konsumen dengan mobilitas tinggi.

5. Tetap kenali faktor risiko

Meskipun bisnis franchise memiliki banyak keuntungan, tetap penting untuk mengenali faktor risiko yang terkait dengan bisnis tersebut. Lakukan analisis risiko yang cermat dan buatlah rencana yang matang untuk menghadapi kemungkinan masalah yang mungkin timbul.

Jika memungkinkan, konsultasikan dengan seorang ahli atau pengacara bisnis dapat membantu Anda memahami kontrak franchise dan persyaratan yang terkait dengan bisnis tersebut.

Peluang Usaha Waralaba Kuliner di Indonesia

Lebih lanjut Arsjad mengungkapkan bila menjalankan franchise makanan sangat menjanjikan mengingat tingginya animo masyarakat akan kuliner. Menurutnya, ada beberapa faktor yang termasuk dalam peluang ini antara lain:

1. Kuliner yang beragam

Antusiasme konsumen terhadap keanekaragaman kuliner memungkinkan bisnis makanan berkembang pesat. Peluang ini memberikan kesempatan bagi pengusaha franchise menawarkan hidangan tradisional maupun variasi menu fusion, sehingga menciptakan pengalaman makan yang lebih interaktif.

2. Inovasi antar brand franchise

Persaingan antar bisnis waralaba mendorong mereka untuk terus berinovasi untuk menampilkan ciri khas atau konsep yang unik. Hal ini menjadi daya tarik dan pembeda antara merek-merek franchise dengan pesaing mereka.

3. Gaya hidup aktif dan kesadaran konsumen akan kesehatan

Mobilitas tinggi di masyarakat menciptakan kebutuhan akan makanan cepat saji. Di sisi lain, kesadaran akan kandungan dan bahan yang digunakan dalam makanan juga semakin meningkat.

Kedua faktor ini merupakan potensi yang bisa dimanfaatkan para pelaku franchise untuk memenuhi permintaan konsumen.

Baca Juga: Bikin Tenang, Franchise Laundry Ini Bisa Dikontrol Secara Real Time via Handphone

4. Pemanfaatan teknologi dan pemasaran digital

Media sosial dan pemesanan online memungkinkan bisnis franchise menjangkau lebih banyak konsumen. Kemajuan ini memberi peluang dan fleksibilitas bagi bisnis franchise untuk lebih profitable.

Adanya peluang di atas memungkinkan bisnis franchise atau waralaba bisa berkembang dan profitable untuk dijalankan.

Keuntungan menjalankan bisnis franchise makanan

Dalam kesemptan ini, Arsjad membeberkan jika dibandingkan memulai bisnis dari nol, sistem franchise memungkinkan pengusaha untuk memanfaatkan potensi keuntungan dengan lebih bisa maksimal. Di antaranya karena sejumlah keuntungan ini:

1. Brand recognition kuat

Menjalankan bisnis franchise berarti menjadi bagian dari sebuah kesuksesan yang sudah ada. Terutama bila merek dagang tersebut dikenal oleh konsumen, maka upaya branding yang dilakukan akan lebih minimal.

Sehingga pengusaha bisa menghemat waktu dan budget untuk promosi, karena umumnya pangsa pasarnya telah terbentuk.

2. Model bisnis yang telah teruji

Salah satu kelebihan bisnis franchise adalah model bisnisnya telah teruji, serta sistem operasional yang sudah terstandardisasi. Franchisee hanya perlu mengikuti sistem yang sudah ada. Sehingga kesalahan operasional atau risiko bisnis bisa lebih diminimalisir.

3. Dukungan franchisor dan komunitas

Franchisor biasanya menyediakan dukungan dalam berbagai aspek, termasuk pelatihan, pemasaran, manajemen, dan dukungan operasional lainnya. Selain itu menjadi bagian dari jaringan sesama penjual waralaba yang saling berkolaborasi juga memberikan kesempatan untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman dengan sesama mitra bisnis.

4. Rantai pasokan yang stabil

Franchisor biasanya memiliki jaringan rantai pasokan yang sudah mapan. Ini berarti franchisee dapat memanfaatkan keuntungan dalam hal pembelian bahan baku, peralatan, dan sumber daya lainnya dengan harga yang lebih baik dibandingkan jika mereka memulai bisnis sendiri.

Pemerintah juga mendukung franchise di Indonesia melalui sejumlah regulasi dan pemantauan sehingga ada perlindungan dan dasar hukum atas aktivitas dagang serta pelaku usaha yang terlibat.

“Bisnis franchise makanan menawarkan peluang yang menjanjikan dengan keuntungan yang dapat diperoleh dari pengenalan merek yang kuat, model bisnis yang teruji, dukungan dari franchisor, dan rantai pasokan yang stabil. Namun, sebelum memulai bisnis franchise, penting untuk melakukan riset pasar yang cermat, memilih merek dagang yang tepat, dan memiliki pemahaman yang baik tentang faktor risiko yang terkait,” tutup Arsjad. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri

Advertisement

Bagikan Artikel: