Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

MAXI Optimis Ekspor Sesuai Target di Tengah Panasnya Konflik Geopolitik, Begini Strateginya

MAXI Optimis Ekspor Sesuai Target di Tengah Panasnya Konflik Geopolitik, Begini Strateginya Kredit Foto: Istimewa
Warta Ekonomi, Jakarta -

Konflik geopolitik global yang kian memanas akhir-akhir ini serta proteksionisme perdagangan telah berdampak signifikan terhadap kinerja ekspor secara umum terutama terkait kenaikan biaya logistik di jalur konflik. 

Kendati demikian, PT Maxindo Karya Anugerah Tbk (MAXI) optimis ekspor makanan ringan akan berjalan sesuai target. Direktur Utama MAXI, Sarkoro Handajani mengatakan, strateginya adalah melakukan diversifikasi pasar ekspor ke lebih banyak negara guna memitigasi risiko dan mengeksplorasi lebih dalam pasar domestik, Tanah Air.

"Selain itu membangun integrasi rantai pasok lebih andal, meningkatkan efisiensi biaya produksi dan logistik serta menjalin kemitraan dengan mitra dari negara- negara yang tak terdampak langsung konflik geopolitik," ujarnya dapal pernyataan tertulisnya di Jakarta, Rabu (8/5/2024). 

Baca Juga: Dorong Ekspor, Kemendag Ungkap Ada Potensi Senilai US$16,98 Juta dari Maroko

Hal itu seiring dengan peningkatan total kapasitas produksi perseroan. Dimana, pabrik ke-3 di Kawasan Industri Kendal akan mampu menyumbang penambahan produksi sebesar 470 ton per bulan. Alhasil, kini perseroan punya kemampuan produksi secara total mencapai 800 ton per bulan untuk pemenuhan kebutuhan domestik maupun ekspor.

Secara khusus, eksplorasi pasar domestik akan difokuskan untuk memenuhi kebutuhan segmen pasar general, modern trade, dan online e-commerce.

“Bersamaan dengan groundbreaking pabrik di Kawasan Industri Kenal, kami telah memulai diversifikasi tujuan ekspor baru ke negara-negara Timur Tengah (Middle East) seperti Yordania, Palestina dan Saudi Arabia,” pungkas Sarkoro.

Adapun MAXI baru saja melakukan peletakan batu pertama pembangunan pabrik seluas 3,5 hektar di Kawasan Industrial Kendal, Jawa Tengah. 

Perseroan telah menunjuk PT Bhineka Ciptabahana Pura (BCP) sebagai kontraktor utama untuk menyelesaikan pembangunan pabrik tersebut. 

Sarkoro mengungkapkan, selain menambah kapasitas produksi untuk pemenuhan kebutuhan pasar dalam negeri maupun ekspor, pembangunan pabrik juga diproyeksikan bagi pengembangan produk-produk baru yang dihadirkan produsen makanan ringan (snack) berbahan baku umbi-umbian tersebut.

“Kehadiran pabrik ke-3 ini merupakan kesempatan terbaik bagi perseroan untuk melakukan ekspansi bisnis, baik dalam kapasitas produksi maupun varian produk baru yang dihasilkan. Hal ini seiring dengan kinerja perusahaan akhir-akhir ini semakin membaik,” katanya. 

Baca Juga: Ekspor Industri Perhiasan Kian Bersinar, Kemenperin Lakukan Hal Ini!

Menurutnya, kehadiran pabrik baru di Kawasan Industri Kendal ini akan meningkatkan kapasitas produksi PT Maxindo hingga 3,5 kali lipat dari total produksi pabrik ke-1 dan 2 di wilayah Sentul, Bogor, Jawa Barat. "Adapun pembangunan pabrik tahap pertama diproyeksikan bakal menelan dana investasi sebesar Rp120 miliar,” sebut Sarkoro.

Hingga kini, PT Maxindo yang berkiprah sejak tahun 1977 telah mengekspor produk makanan ringan ke lebih dari 30 negara di berbagai belahan dunia. Ini menunjukan Perseroan sudah sangat mapan dan berpengalaman sebagai salah satu eksportir makanan ringan yang sukses di Tanah Air.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Fajar Sulaiman

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: