Bank Sampoerna Bukukan Laba Bersih Rp26,3 Miliar di Kuarta I-2024
Warta Ekonomi, Jakarta – PT Bank Sahabat Sampoerna (Bank Sampoerna) membukukan laba bersih sebesar Rp26,3 miliar di kuartal I-2024 atau meningka 43% jikka dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya.
Pertumbuhan laba bersih Bank Sampoerna ditopang oleh beberapa faktor, diantaranya pertumbuhan penyaluran kredit sebesar 13,2% menjadi Rp11,6 triliun pada akhir Maret 2024 jika dibandingkan periode di tahun sebelumnya sebesar Rp10,3 triliun.
Baca Juga: Pertumbuhan Profitabilitas Kembali Kuat bagi Sampoerna di 2023, Sambut Presiden Direktur Baru
Adapun 67% dari total penyaluran kredit Bank Sampoerna sebesar Rp7,8 triliun menyasar sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Penyaluran kredit juga dilakukan baik mealui kerja sama kemitraan Bank Sampoerna.
Sementara Dana Pihak ketiga (DPK), hingga akhir Maret 2024 tumbuh 15% menjadi Rp12,9 triliun dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya sebesar Rp11,2 triliun. Akumulasi DPK Bank Sampoerna juga ditopang dengan kehadiran Sampoerna Bank Mobile dengan volume transaksi yang tumbuh 43% mendekati Rp500 miliar.
Direktur Keuangan dan Perencanaan Bisnis Bank Sampoerna, Henky Suryaputra mengatakan, fungsi intermediasi Bank Sampoerna yang berjalan baik juga didukung dengan pendapatan operasional non-bunga yang juga terus berkembang sehingga mendukung pertumbuhan laba Bank Sampoerna.
“Setiap harinya kami memfasilitasi hampir 100 ribu transaksi. Volume transaksi yang terjadi juga cukup signifikan, pada kuartal pertama tahun ini saja, volume transaksi yang kami fasilitasi mencapai lebih dari Rp40 triliun,” Henky dalam keterangan tertulisnya, Senin (13/5/2024).
Henry menuturkan, kinerja keuangan Bank Sampoerna yang baik tentunya dicapai tanpa mengabaikan kehati-hatian dan terus ditopang oleh struktur keuangan yang sehat. Pada kuartal pertama tahun 2024, kata dia, Bank Sampoerna meningkatkan beban penyisihan penurunan nilai kredit hingga 35% menjadi Rp75 miliar.
Kualitas kredit sendiri terus terjaga baik dengan rasio pinjaman bermasalah bruto terhadap keseluruhan pinjaman (gross non-performing loan/ NPL) di tingkat 3,8%, atau relatif sama dengan gross NPL pada akhir Maret 2023 sebesar 3,9%.
Bank Sampoerna juga mencatat dengan likuiditas yang baik antara lain terfleksikan pada rasio kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio/CAR) yang mencapai 28,8%, jauh melampaui minimal rasio yang direkomendasikan oleh regulator.
Baca Juga: Dongkrak Literasi Keuangan, Bank Sampoerna Siap Gelar Sampoerna Fest 2024 di 4 Kota
Rasio pinjaman terhadap DPK (Loan to Deposit Ratio/LDR) juga berada dalam tingkat yang sehat sebesar 90,6%. Demikian pula, profitabilitas yang cukup baik ditunjukkan dengan rasio imbal ekuitas (Return on Equity/ROE) yang naik di level 3,4% dari 2,4% pada satu tahun sebelumnya, dan rasio imbal balik aset (Return on Asset/ROA) yang mencapai 0,8%, meningkat dari 0,7%.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Andi Hidayat
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait:
Advertisement