Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Sajikan Tayangan Budaya, Indonesiana.TV Raih Penghargaan CNN Indonesia Award 2024

Sajikan Tayangan Budaya, Indonesiana.TV Raih Penghargaan CNN Indonesia Award 2024 Kredit Foto: Ist
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kanal Indonesiana.TV milik Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) berhasil meraih penghargaan CNN Indonesia Award untuk kategori Best Digital Innovation for Education and Culture, Senin, 13 Mei, di Bali.

Anugerah itu diberikan atas konsistensi Indonesiana.TV dalam menyajikan tayangan edukasi berbasis kearifan lokal untuk mengenalkan serta menyebarluaskan kekayaan maupun keragaman budaya Indonesia.

Direktur Jenderal Kebudayaan Kemendikbudristek, Hilmar Farid Ph.D, menyampaikan apresiasinya atas penghargaan yang diraih oleh Indonesiana.TV.

Diharapkan tayangan Indonesiana.TV ke depan dapat semakin memberikan pengaruh besar sebagai tontonan bermutu yang menambahkan wawasan keindonesiaan.

"Capaian ini tentu menjadi modal penting bagi kita semua dalam memajukan kebudayaan Tanah Air yang dapat diterima oleh masyarakat luas. Kami berharap bisa terus konsisten dalam menyiarkan kekayaan budaya Nusantara melalui tontonan yang edukatif dan inspiratif," kata Hilmar.

Direktur Perfilman, Musik, dan Media Kemendikbudristek, Ahmad Mahendra mengungkapkan, penghargaan yang diterima Indonesiana.TV justru menjadi pemicu motivasi untuk memberikan kreasi produksi tayangan yang lebih baik lagi kepada masyarakat Indonesia.

"Menjadi tantangan besar bagi kami agar tetap dapat mempertahankan ciri nilai-nilai Indonesiana.TV yang mengedukasi, inspiratif, dan membangun kecintaan masyarakat indonesia, khususnya generasi muda, terhadap kebesaran budaya kita," ujar Mahendra.

Sedangkan Kepala Balai Media Kebudayaan (BMK), Retno Raswaty menuturkan, kanal Indonesiana.TV disusun atau dirancang sejak 2021 untuk mewujudkan akses publik yang luas, merata, dan berkeadilan di bidang konten kebudayaan digital.

Selain itu, papar Retno, tujuannya adalah mengedepankan peran kebudayaan dalam meningkatkan hubungan antar-daerah dan antar-bangsa.

Indonesiana.TV sebagai televisi digital berada di bawah naungan Direktorat Jenderal Kebudayan Kemendikbudristek dan dikelola Balai Media Kebudayaan (BMK) yang saat ini dapat diakses pada jaringan Indihome kanal 113 (HD) dan 916 (SD) serta laman indonesiana.tv.

Selain laman, Indonesiana.TV juga telah tersedia dalam bentuk aplikasi Android yang dapat diunduh secara gratis melalui Play Store.

Untuk meningkatkan literasi kebudayaan terkait pendidikan, Indonesiana.TV juga menyajikan modul yang disebut Wiwara.

Menurut Retno, Wiwara adalah modul pemanfaatan konten program Indonesiana.TV yang menjadi bagian dari praktik pendidikan kebudayaan yang disusun oleh para guru penggerak dan para widyaiswara.

"Ajakan berkreasi dan beraktivitas, percikan info hingga pemantik diskusi serta referensi buku bacaan menjadi ragam sub bagian yang ditemukan di dalam Wiwara.  Wiwara terintegrasi dengan Platform Merdeka Mengajar, dan disosialisasikan fungsinya sebagai suplemen ajar kepada para guru, orang tua dan tenaga kependidikan lainnya secara langsung dalam mendukung proses pembelajaran yang menggembirakan dan bermakna," jelasnya.

Hadirnya kanal Indonesiana.TV diharapkan berdampak pada masyarakat, di antaranya meningkatkan peran kebudayaan dalam mendorong pembangunan yang berkelanjutan.

"Tidak kalah penting yaitu meningkatnya pelestarian dan pemajuan kebudayaan melalui upaya pelindungan, pengembangan, pemanfaatan, dan pembinaan di bidang kebudayaan," ujarnya.

Dan dampak berikutnya dari kanal budaya Indonesiana adalah menjadi ruang yang mampu melahirkan produksi pengetahuan, referensi pengetahuan yang bermanfaat bagi generasi.

"Selain itu juga meningkatkan literasi atas nilai-nilai luhur seni, budaya, dan lintas keilmuan dari proses atau praktik baik,’’ tambah Retno.

Di tahun 2023, Balai Media Kebudayaan (BMK) menyelenggarakan berbagai program guna meningkatkan pelibatan pelaku budaya khususnya bidang perfilman, di antaranya Open Call Layar Cerita Perempuan, Layar Animasi Anak, dan Layar Anak Indonesiana.TV yang berfokus pada 10 Obyek Pemajuan Kebudayaan.

Ajang ini diharapkan dapat membuka ruang bagi publik untuk turut berpartisipasi sebagai mitra produksi Indonesiana.TV dalam pembuatan konten-konten kebudayaan yang akan dikoleksi  sebagai pustaka digital dalam genggaman tanpa batas, bisa diakses kapan saja dan di mana saja.

Retno menjelaskan sejumlah konten yang mereka produksi untuk kanal Indonesiana.TV di antaranya Rana Uko, Ako dan Laut yang terinspirasi dari budaya Jambi dan kehidupan anak-anak di kawasan timur Nusantara.

Selain itu, program Sloka Nusantara yang mengangkat tradisi lisan pada konteks sosial budaya sekaligus membahas nilai-nilai humanis yang juga melekat pada kehidupan sehari-hari para pelaku tradisi lisan.

Tayangan ini berupaya menyuguhkan informasi bahwa setiap wilayah di Indonesia memiliki tradisi lisan yang khas.

Untuk diketahui Indonesiana.TV merupakan salah satu program unggulan dari Ditjen Kebudayaan Kemendikbudristek. Indonesiana.TV juga dibuat sebagai upaya pemenuhan amanat dari Undang-Undang No 5/2017 tentang Pemajuan Kebudayaan.

Diawali dengan pembentukan Balai Media Kebudayaan (BMK) yang bertugas untuk melakukan publikasi dan penyebarluasan konten kebudayaan.

Ditjen Kebudayaan menilai perlu upaya mendorong minat masyarakat terhadap pengetahuan seputar kebudayaan.

Salah satunya adalah lewat konten kebudayaan yang dikemas secara kreatif dan menggugah. Konten pengetahuan kebudayaan yang kreatif inilah yang kemudian ditayangkan lewat kanal Indonesiana.TV.

Nama Indonesiana sendiri diambil dari platform kerjasama kebudayaan yang sudah lebih dulu digagas Ditjen Kebudayaan Kemendikbudristek pada kurun waktu 2018-2020.

Selain itu, nama Indonesiana juga diadopsi menjadi program Indonesiana Film; yaitu forum pendukungan penguatan kapasitas dalam penulisan konsep dan skrip film.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Advertisement

Bagikan Artikel: