Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Polda Metro Jaya Barhasil Gagalkan Tawuran di Jakarta, Ahmad Sahroni: Banyak Nyawa Terselamatkan

Polda Metro Jaya Barhasil Gagalkan Tawuran di Jakarta, Ahmad Sahroni: Banyak Nyawa Terselamatkan Kredit Foto: Ist
Warta Ekonomi, Jakarta -

Sebanyak 11 orang remaja ditangkap polisi lantaran diduga hendak melakukan aksi tawuran di kawasan Lenteng Agung - Pasar Minggu, Jakarta Selatan (Jaksel), pada Kamis (23/5/2024) dini hari. Kasat Samapta Polres Metro Jakarta Selatan AKBP Rosa Witarsa menyebut kalau 11 remaja tersebut diamankan dari tiga lokasi berbeda, saat petugas melakukan patroli di wilayah sekitar. Terpisah, di saat yang sama, polisi juga berhasil mengamankan pelaku yang diduga hendak tawuran di wilayah Jakarta Pusat dan Jakarta Timur.

Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni pun turut mengapresiasi pihak kepolisian yang berhasil menggagalkan aksi tawuran tersebut. Politikus Partai NasDem ini juga meminta Polda Metro Jaya untuk terus menggencarkan patroli secara masif di seluruh wilayah Jakarta dan sekitarnya.

“Apresiasi Polda Metro Jaya yang berhasil mengkoordinir setiap Polres di wilayahnya, agar menggalakkan patroli guna cegah aksi tawuran. Ini tentunya jauh lebih baik ketimbang baru bertindak setelah kejadian. Kalau beginikan jadinya situasi di masyarakat bisa lebih kondusif, tidak ada laporan-laporan kerusuhan tawuran. Jadi saya dukung untuk terus galakkan patroli. Karena dengan pencegahan seperti ini, banyak nyawa terselamatkan,” ujar Sahroni dalam keterangan (24/5).

Lebih lanjut, guna menghadirkan langkah pencegahan yang optimal, Sahroni juga turut meminta pihak kepolisian untuk membina para pelaku tersebut. Terlebih para pelaku tawuran ini umumnya merupakan anak remaja yang masih duduk di bangku sekolah menengah.

“Dan para pelaku tawuran itu kan umumnya masih remaja, masih sekolah. Jadi polisi wajib bina mereka, jangan sekedar diamankan, lalu besoknya dibebaskan dengan mudah. Kalau begitu, besok-besok mereka pasti mengulangi lagi. Diberi pembinaan dulu, panggil orang tua dan pihak sekolahnya. Biar mereka tahu ancaman hukuman yang menanti kalau mengulangi,” tambah Sahroni.

Sebab menurut Sahroni, anak-anak pelaku tawuran umumnya merupakan mereka yang mencari jati diri ataupun terbawa kultur yang tidak baik di lingkungannya.

“Mereka masih muda-muda, masih bisa dibina dan diarahkan ke aktivitas-aktivitas yang lebih positif,” tutup Sahroni.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Advertisement

Bagikan Artikel: