Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Gandeng TNI, Kementan Tinjau Optimasi Lahan Rawa di OKI

Gandeng TNI, Kementan Tinjau Optimasi Lahan Rawa di OKI Kredit Foto: Andi Hidayat
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kementerian Pertanian (Kementan) terus mendorong percepatan masa tanam dengan mengoptimalkan lahan rawa di Ogan Komering Ilir (OKI). Langkah inovatif ini diharapkan mampu meningkatkan produktivitas. 

Kabupaten OKI sendiri memiliki 65.00p Ha potensi lahan rawa yang pengelolaan tata airnya perlu ditingkatkan. Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan menggandeng TNI dalam melakukan pemantauan proses percepatan pelaksanaan kegiatan di Desa Bandar Jaya, Kecamatan Air Sugihan.

Dirjen Prasarana dan Sarana Pertanian, Ali Jamil menyebut, kegiatan Optimasi lahan di Kecamatan Air Sugihan Kabupaten OKI ditargetkan seluas 6.331 Ha. Proses SID yang sebelumnya hanya 126 Ha, kini SID baru sudah mencapai 6.205 Ha.

Dia menilai, keberanian para petani tidak hanya sebatas mengubah lahan rawa menjadi ladang produktif, tetapi juga membangun jaringan saluran drainase yang menjaga tanah tetap subur. 

"Upaya petani tersebut alhamdulillah membuahkan hasil. Pada saat musim hujan, kondisi lahan tidak lagi terendam lama, sehingga lahan bisa dimanfaatkan untuk kegiatan pertanian, terutama sawah," ujar Ali dalam keterangannya, Sabtu (25/5/2024).

Ali menekankan, dalam mengelola lahan rawa, tata kelola air yang efisien dan perbaikan infrastruktur irigasi menjadi krusial. Di Desa Bandar Jaya, tanamannya diharapkan dapat memiliki indeks pertanaman 300 (IP 300).

"Sebelum program Opla pada 2019, lokasi Desa Bandar Jaya seringkali tergenang air, menghambat pertanaman. Dengan adanya program Opla, manajemen air ditingkatkan, memungkinkan pertanaman pada musim hujan, yang sebelumnya sulit karena risiko banjir," tegasnya.

Ali mengungkap, Opla di OKI diawali proses SID Optimasi Lahan Rawa, ini untuk mengidentifikasi calon petani dan lokasi kegiatan hingga menyusun desain dan rencana infrastruktur lahan pertanian rawa yang akan dioptimasi.

"Proses ini telah selesai dilakukan semua, hingga saat ini telah dilaksanakan implementasi dari SID itu berupa normalisasi saluran untuk di Desa Bandar Jaya, Kecamatan Air Sugihan. Pelaksanaan Opla di Kabupaten OKI dilaksanakan pada 15 kecamatan, salah satunya Kecamatan Bandar Jaya," ungkap Ali Jamil.

Diketahui, koordinasi dilakukan di Desa Bandar Jaya bersama Pangdam, Kepala Dinas Propinsi, Kepala Dinas Kabupaten, Kepala BSIP dengan arahan agar segera ditanam padi pada tahun ini. 

"Agar segara percepatan tanam dan tidak boleh alih fungsi lahan karena setelah dilakukan SID dari 19.000 ha lahan yang tersedia tinggal 6.331 Ha. Hasil total SID akan dilakukan expose ulang dari total 6.331 Ha," pungkasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian OKI Sahrul menyampaikan, Pemerintah Daerah mengupayakan optimalisasi lahan rawa untuk menjadi lahan produktif, dengan harapan dapat mendongkrak indeks pertanaman pertanian di Kabupaten OKI.

"Konteks pelaksanaan Optimasi lahan tidak bisa dilaksanakan hanya dengan mengandalkan satu komponen saja, maka kepentingan akan kolaborasi dan saling membantu akan sangat diperlukan dari semua stakeholder. Inilah perwujudan sinergitas kita dalam meningkatkan hasil produktivitas pertanian di wilayah Ogan Komering Ilir," ujar Sahrul.

Adapun strategi percepatan yang akan dilakukan salah satunya dengan mengoptimalkan penggunaan traktor roda 4 baik swadaya maupun bantuan alsintan dari Kementan untuk olah tanah.

"Selain itu, kami juga menggerakkan dan mengkoordinasikan SDM yang ada di lokasi untuk berkomitmen dan bersatu padu serentak untuk melakukan gerakan percepatan pengolahan tanah dan penanaman padi sehingga semua produksi akan diperoleh dalam tahun 2024," tutup Sahrul.

 

Kementan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Andi Hidayat
Editor: Amry Nur Hidayat

Advertisement

Bagikan Artikel: