Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Baznas Kelola Daging DAM Jemaah Haji untuk Atasi Kemiskinan dan Stunting di Indonesia

Baznas Kelola Daging DAM Jemaah Haji untuk Atasi Kemiskinan dan Stunting di Indonesia Kredit Foto: Baznas
Warta Ekonomi, Jakarta -

Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) RI mendorong pengelolaan daging DAM dari jemaah haji Indonesia di Arab Saudi sebagai upaya mengentaskan kemiskinan dan menurunkan angka stunting di Indonesia. Ketua Baznas RI, Prof. Dr. KH. Noor Achmad, MA., menjelaskan bahwa jika daging DAM jemaah haji didistribusikan ke Indonesia, ini bisa menjadi salah satu solusi untuk mengatasi masalah stunting di Indonesia.

Prof. Dr. KH. Noor Achmad menyatakan bahwa seluruh proses penyembelihan hewan DAM jemaah haji harus dilakukan di tanah haram, karena jika dilakukan di luar tanah haram, hukumnya menjadi tidak sah.

Baca Juga: Ikut Aspirasi Publik, Baznas RI Komitmen Tolak Donasi Terafiliasi Israel

"Seluruh rangkaian penyembelihan hewan dam jemaah haji Indonesia dilakukan di tanah haram karena jika dilakukan di luar tanah haram, hukumnya menjadi tidak sah," kata Kiai Noor dilansir Kamis (30/5).

Kiai Noor menekankan, Baznas diberi kewenangan untuk mengelola daging DAM haji jemaah Indonesia. Pengelolaan ini didasarkan pada tingginya kebutuhan masyarakat Indonesia akan makanan bergizi dan wewenang Baznas dalam mengelola daging tersebut.

Menurut Kiai Noor, manfaat daging DAM bagi masyarakat mustahik Indonesia sangat besar. Misalnya, jika terdapat 200 ribu kambing DAM, maka jika dikalengkan dapat menghasilkan 4 juta kaleng daging. Hal ini akan sangat bermanfaat bagi mustahik. Untuk itu, diperlukan kerja sama dengan perusahaan pengalengan agar hasilnya optimal.

"Terdapat beberapa hal yang mendasari Baznas berani mengelolah daging dam haji jemaah Indonesia, di antaranya adanya kebutuhan masyarakat Indonesia yang cukup tinggi akan makanan yang bergizi dan adanya wewenang (Baznas) dalam mengelola daging dam tersebut," ujarnya. 

Kiai Noor berharap bahwa pengelolaan daging DAM jemaah haji Indonesia terus dioptimalkan sehingga Baznas dapat menjalankan amanahnya untuk mengentaskan kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan umat. Kehadiran Baznas dalam pengelolaan DAM Hadyu (dana kurban) membantu memastikan bahwa ibadah haji dilakukan secara efektif dan efisien, serta memberikan dampak positif yang luas bagi masyarakat yang membutuhkan.

Adapun Ketua Pelaksana Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH), Fadlul Imansyah, menekankan pentingnya menaati hasil ijtima ulama dalam pengelolaan daging DAM. Ia menyampaikan bahwa bersama Kementerian Agama, pihaknya selalu berupaya untuk mentaati hasil ijtima ulama dalam proses pengelolaan haji di Indonesia.

"Alhamdulillah, kami bersama Kementerian Agama dalam proses pengelolaan haji di Indonesia selalu berupaya untuk dapat mentaati hasil ijtima ulama," ucapnya. 

Baca Juga: Gelombang Pertama Jamaah Haji RI Tembus 88.987, Kemenag: Didominasi Perempuan

Fadlul juga menekankan pentingnya sosialisasi kepada seluruh calon jemaah haji Indonesia yang akan berangkat, dan berharap dapat bekerja sama dengan Majelis Ulama Indonesia ke depannya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Aldi Ginastiar

Advertisement

Bagikan Artikel: