Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Banyan Investment Banking & Hedge Fund Statutory Trust Gandeng 2 Perusahaan Indonesia Dalam Inisiatif Carbon Credit di Kenya

Banyan Investment Banking & Hedge Fund Statutory Trust Gandeng 2 Perusahaan Indonesia Dalam Inisiatif Carbon Credit di Kenya Kredit Foto: Banyan Investment
Warta Ekonomi, Jakarta -

Banyan Investment Banking & Hedge Fund Statutory Trust telah  meluncurkan Lets Coin, mata uang pelengkap digital. Lets Coin, yang dirancang untuk memberdayakan komunitas lokal dengan memungkinkan pedagang, pengusaha, dan pengguna lain untuk berpartisipasi dalam pertumbuhan ekonomi digital. Lets Coin juga telah mendapatkan dukungan perbankan dari Deutsche Bank Jerman dan ABC Bank sebagai bank kustodian lokal. 

Sementara itu, Banyan Investment Banking & Hedge Fund Statutory Trust juga telah memperkenalkan teknologi AI untuk meninjau simpanan kredit karbon di Kenya dalam mentransformasi peluang ekonomi bagi petani dan pemangku kepentingan lainnya dalam perekonomian yang lebih besar. 

Dalam mendorong inisiatif ini, PT Eidara Matadata Presisi Dan PT Aeroterra, perusahaan teknologi yang berbasis di Indonesia telah diajak untuk menjadi penyedia teknologi utama untuk melaksanakan Pilot Project dalam mengembangkan Data Deposit Karbon di Kenya.

“Acara pertemuan pers hari ini bertujuan untuk memenuhi komitmen yang diambil selama kunjungan ke Kenya pada tanggal 25 Mei 2024 silam mengenai upaya peremajaan Bumi melalui penggunaan teknologi perangkat lunak dan keras untuk menganalisis dan mengukur data tanah menggunakan drone berbasis kecerdasan buatan. Teknologi canggih ini dapat memberikan data geografis secara real-time yang akurat untuk mengukur deposit karbon di area survei tanah,” kata Banyan Investment Banking & Hedge Fund Statutory Trust, Thana Balan, Jakarta, Kamis (6/6/2024). 

Baca Juga: Industri Kripto di Indonesia Tumbuh Pesat, Jumlah Investor Capai 20,16 Juta

PT Eidara Matadata Presisi dan PT Aeroterra merupakan dua perusahaan asal Indonesia yang telah dipilih oleh Banyan Investment Banking & Hedge Fund Statutory Trust untuk menjalankan Proyek Percontohan Swadaya Sukarela perdananya demi memenuhi kepentingan ekonomi sosial bagi Bangsa Kenya dan Masyarakat Afrika Timur di bawah Program Kampanye Kontribusi Kemanusiaan milik Banyan Investment Banking & Hedge Fund Statutory Trust.

“Acara konferensi pers ini diadakan untuk menegaskan bahwa kami siap dan mampu memberikan semua dukungan teknis dan teknologi yang dibutuhkan untuk menyediakan data real-time mengenai kondisi aktual kesehatan area lahan yang dipilih sebagai proyek percontohan, serta untuk mengukur deposit kredit karbon dengan akurat. “Saat ini merupakan waktu yang ideal untuk melaksanakan proyek lingkungan ini, mengingat Pemerintah Kenya baru-baru ini menghadapi penangguhan program pelestarian kredit karbon oleh Veera. Ia akurat sesuai dengan prosedur standar pengukuran yang ditetapkan oleh Verra.” tambah Thana Balan.

Saksikan permulaan transformasi ekonomi global melalui diluncurkannya solusi inovatif yang bertujuan untuk memastikan akurasi pengukuran deposit karbon global dan proses penyemaian untuk menghijaukan kembali Bumi dengan menggunakan kekuatan Artificial Intelligence (AI) dan teknologi drone mutakhir. Dua perusahaan penyedia perangkat lunak dan keras terkemuka, PT Eidara Matadata Presisi dan PT Aeroterra, kini siap meluncurkan proyek percontohannya di Kenya.

Banyan Investment Banking & Hedge Fund Statutory Trust telah bersama-sama menciptakan proyek yang memanfaatkan penggunaan Let’s Coin, sebuah sistem perdagangan pertukaran lokal yang revolusioner serta mampu menciptakan paradigma baru dalam keberlanjutan lingkungan dan ekonomi yang akan mengubah lanskap global.

Baca Juga: Panduan Ringkas Analisis Fundamental dalam Cryptocurrency

Sinergi antara para pemain utama di sektor energi global akan membentuk masa depan yang lebih hijau dengan meluncurkan Let's Coin sebagai mata uang komplementer untuk platform pertukaran komoditas bernilai miliaran dolar. Inisiatif ini akan mendorong kerja sama internasional, dan pertemuan eksklusif ini menandai dimulainya era baru dalam pelestarian dan pertukaran kredit karbon global. Langkah ini  juga akan memberikan kontribusi ekonomi yang besar bagi produsen dan pemerintah Kenya.

Executive Chairman Banyan Investment Banking & Hedge Fund Statutory Trust, Jean Baptiste Bilala, menyampaikan bahwa pihaknya menciptakan sejarah baru hari ini dengan mengimplementasikan Sistem Rantai Blok Mata Uang Komplementer untuk memenuhi kebutuhan pendanaan proyek yang dipilih, menggunakan Let’s Coin sebagai mode penyelesaian pembayaran.

Ia menjelaskan bila Let’s Coin bukanlah Mata Uang Kripto, melainkan sebuah Mata Uang Komplementer yang berfungsi sebagai sistem barter digital untuk pertukaran barang dan jasa. Let’s Coin beroperasi di bawah Blockchain Trust, serta terdaftar dalam Blockchain Registry di Amerika Serikat sebagai Organisasi Let’s Coin dan juga Bank Blockchain. 

Saat ini, Let’s Coin terdaftar di jaringan Polygon melalui blockchain Metamusk. Market Maker kami adalah P2B, dan kami terdaftar di dua bursa, yaitu Coin Gecko dan Coin Market Cap Internasional. Di tingkat lokal, Let’s Coin juga memiliki kontrak dengan PT Gudang Krypto Indonesia. 

“Struktur dan algoritma bisnis yang dikembangkan oleh Thana Balan, Mitra Modal Internasional kami, untuk menciptakan dan mengadopsi perdagangan barter digital menggunakan Mata Uang Komplementer dan penyelesaian pertukaran komoditas di pasar digital global, merupakan pencapaian matematika yang luar biasa,” tambah Bilala.

Di samping proyek percontohan sukarela yang didanai oleh Banyan Investment Banking & Hedge Fund Statutory Trust untuk Pemerintah Kenya, terdapat juga proyek komersial yang saat ini sedang dilakukan dengan menggunakan Mata Uang Komplementer Let’s Coin, dan sedang dalam proses penerbitan 5 dompet kunci pribadi.

“Warisan yang ingin kami tinggalkan bagi Indonesia adalah dengan memperkenalkan teknologi yang dikembangkan oleh perusahaan Indonesia sendiri ke tingkat global. Hal ini kami anggap sebagai pencapaian yang luar biasa bagi bangsa Indonesia. Kami merasa sangat antusias akan terjalinnya kolaborasi ini dan menyoroti posisi penting Let’s Coin sebagai mata uang komplementer (Bursa Perdagangan Barter Digital) yang mulai diterima oleh komunitas pengguna platform ini untuk memfasilitasi dan memenuhi kebutuhan keuangan mereka baik dalam proyek domestik dan internasional, terutama di sektor energi serta berbagai inisiatif transformasi sosial ekonomi global.” tutup Thana Balan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: