Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pos Indonesia Musnahkan Prangko dan Benda Filateli, Totalnya Rp62,3 Miliar

Pos Indonesia Musnahkan Prangko dan Benda Filateli, Totalnya Rp62,3 Miliar Kredit Foto: Rahmat Saepulloh
Warta Ekonomi, Bandung -

Pos Indonesia (PosIND) memusnahkan sebanyak 22.189.873 buah prangko dan benda filateli lainnya dengan nilai sekitar Rp62,3 miliar. Pemusnahan dilakukan dengan cara dicacah dan dilebur, disaksikan langsung oleh jajaran manajemen Pos Indonesia, perwakilan satgas pemusnahan prangko dan benda filateli. 

SVP Government and Corporate Business Pos Indonesia Hendra Sari mengatakan benda yang dimusnahkan terdiri atas Booklet dan Kemasan sebanyak 167.095 buah senilai intrinsik Rp240.992.294 dengan harga Rp1.583.629.000. Kemudian porto dibayar sebanyak 23.268 senilai intrinsik Rp 31.097.682 seharga Rp137.480.000.

Baca Juga: Perkuat Posisi sebagai Pemimpin Pasar, Acer for Business Hadirkan Solusi Teknologi Komprehensif untuk Pelanggan Bisnis

Benda ketiga adalah prangko sebanyak 21.384.047 buah senilai intrinsik Rp 690.874.236 dengan harga Rp43.225.028.250. Keempat adalah Prangko Prisma sebanyak 615.463 senilai intrinsik Rp 1.203.732.862 dengan nominal rupiah Rp17.353.865.000.

“Total prangko dan benda filateli yang kami musnahkan sebanyak 22.189.873 buah dengan nilai intrinsik Rp 2.166.697.073. Jika di rupiahkan harganya sebesar Rp62.300.002.250,” kata Hendra kepada wartawan di Bandung, Jumat (7/6/2024).

Prangko dan benda filateli tersebut merupakan stok lama keluaran mulai dari tahun 1998 hingga 2010. Benda tersebut sudah tidak layak jual karena rusak, gagal cetak, dan sudah tidak berlaku. 

Sebelum dilakukan pemusnahan, telah dilakukan tahapan, dimulai dengan pembentukan Satuan Tugas (Satgas) penghapusan prangko. Satgas ini  melibatkan beberapa fungsi yaitu Satuan Auditor, Divisi Akuntansi dan Public Relations. 

Dia menambahkan dengan pemusnahan prangko ini diharapkan dapat menambah kepercayaan masyarakat khususnya para filatelis maupun investor.

Baca Juga: Kolaborasi Bank Jago dan Bibit Kenalkan Cara Investasi yang Mudah

"Terlebih karena barang serupa yang dimiliki masyarakat saat ini menjadi berharga, karena jumlah barangnya yang berkurang. Disamping mengurangi beban simpan di gudang PT Pos Indonesia," pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Rahmat Saepulloh
Editor: Aldi Ginastiar

Advertisement

Bagikan Artikel: