Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

5 Mitos dan Fakta Reksa Dana yang Perlu Diketahui Investor

5 Mitos dan Fakta Reksa Dana yang Perlu Diketahui Investor Kredit Foto: Reksa Dana
Warta Ekonomi, Jakarta -

Reksa dana menjadi salah satu instrumen investasi yang populer bagi investor pemula yang ingin berinvestasi di pasar modal tanpa mengelolanya secara langsung. Meski begitu, terdapat beberapa mitos dan kesalahpahaman yang sering berkembang seputar reksa dana.

Fund Growth Specialist PT Indo Premier Sekuritas, Muhammad Arie Fadhlillah menilai, para investor pemula ini perlu mengetahui mitos yang ada untuk memaksimalkan keunggulan. Di sisi lain, para investor dapat membuat keputusan yang lebih tepat, mengelola ekspektasi secara realistis, dan menghindari kerugian yang tidak perlu. 

“Pengetahuan yang tepat juga meningkatkan kepercayaan diri, terutama bagi investor pemula, dalam membuat keputusan investasi. Selain itu, investor dapat mengoptimalkan portofolio mereka dengan memilih reksa dana yang sesuai dengan tujuan dan profil risiko, serta menghindari biaya yang tidak perlu,” kata Fadhlil dalam keterangannya, Jum'at (8/6/2024).

Baca Juga: Kolaborasi Bank Jago dan Bibit Kenalkan Cara Investasi yang Mudah

Dengan informasi yang benar, tutur Fadhlil, investor dapat menyusun strategi investasi jangka panjang yang solid dan tahan terhadap berbagai kondisi pasar, mendukung pencapaian tujuan keuangan seperti dana pensiun, pendidikan anak, atau pembelian rumah. 

Fadhlil membagi lima mitos dan fakta seputar reksa dana yang wajib diketahui investor:

1. Hanya untuk Investor Kaya

Ada mitos dan anggapan keliru tentang reksa dana yang hanya dapat diakses oleh orang-orang kaya atau para pemiliki modal besar. Faktanya, reksa dana tersedia untuk berbagai jenis investor dan terjangkau untuk semua orang, semisal melalui IPOT Fund milik Indo Premier Sekuritas yang memungkinkan orang dengan Rp100.000 saja sudah bisa mulai investasi reksa dana. 

2. Tidak Aman

Mitos lain yang sering kali muncul terkait reksa dana adalah anggapan bahwa investasi ini tidak aman, namun anggapan ini tidak tepat. Faktanya, reksa dana itu produk investasi yang diatur dan diawasi ketat oleh Otoritas Jasa Keuangan, sehingga memiliki kerangka kerja yang dirancang untuk melindungi investor. 

"Selain itu, reksa dana juga dikelola oleh Manajer Investasi yang profesional dengan pengetahuan dan pengalaman mumpuni dalam mengelola portofolio investasi," kata Fadhlil.

Baca Juga: CEO Indodax: Blockchain tetap Perlu Dipelajari Meski Tidak Berminat Investasi

3. Tidak Cocok untuk Pemula

Ada mitos kalau reksa dana dianggap terlalu rumit untuk investor pemula. Faktanya, reksa dana justru sering direkomendasikan untuk pemula karena menawarkan diversifikasi dan dikelola oleh profesional. Banyak informasi dan panduan yang tersedia untuk membantu pemula memahami reksa dana.

4. Tidak Bisa Ditarik Kapan Saja

Ada anggapan uang yang diinvestasikan dalam reksa dana tidak bisa ditarik sebelum jangka waktu tertentu. Faktanya, sebagian besar reksa dana bersifat likuid. Artinya, investor dapat menjual kembali unit mereka kapan saja. Namun, investor memang perlu memperhatikan ketentuan tertentu seperti biaya penjualan kembali atau periode penguncian untuk jenis reksa dana tertentu. 

Baca Juga: Sekda Jabar Tawarkan Investasi Kawasan Rebana ke 24 Negara

"Ada berbagai jenis reksa dana, termasuk reksa dana saham, reksa dana pendapatan tetap, reksa dana pasar uang, dan reksa dana campuran," jelasnya.

5. Belinya Susah dan Berbiaya Sangat Tinggi

Ada anggapan kalau reksa dana itu belinya susah dan berbiaya sangat tinggi, padahal mudah dan sangat terjangkau seperti melalui IPOT Fund yang sudah serba online, terjangkau, hingga bebas biaya redemption dan subscription

“Itulah 5 mitos dan fakta seputar reksa dana. Dengan memahami mitos dan fakta tentang reksa dana maka investor akan bisa membuat keputusan yang lebih baik dan lebih bijaksana dalam perjalanan investasinya,” pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Andi Hidayat
Editor: Belinda Safitri

Advertisement

Bagikan Artikel: