Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Lebih Ngeri dari TikTok Shop! Ini Aplikasi yang Diklaim Bisa 'Hancurkan' UMKM Indonesia

Lebih Ngeri dari TikTok Shop! Ini Aplikasi yang Diklaim Bisa 'Hancurkan' UMKM Indonesia Kredit Foto: Istimewa
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menteri Koperasi dan UKM (Menkop UKM) Teten Masduki, menyatakan bahwa kini ada sebuah aplikasi yang bisa mengancam Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Indonesia.

Tak main-main, aplikasi tersebut bahkan diklaim memiliki efek yang jauh lebih berbahaya dibandingkan TikTok Shop, yang sebelumnya juga sempat menjadi pro kontra di kalangan masyarakat. 

"Ini yang saya khawatir ada satu lagi satu aplikasi digital, cross border yang saya kira akan masuk ke kita dan ini lebih dahsyat dari TikTok," kata Teten saat mengikuti agenda Rapat Dengar Pendapat bersama Komisi VI DPR RI. 

Baca Juga: OJK Ungkap Biang Kerok Naiknya Risiko Kredit di Segmen UMKM

Adanya kemampuan untuk menghubungkan langsung pelanggan dengan pabrik membuat aplikasi itu dinilai akan lebih membawa efek negatif. Pasalnya, dengan sistem seperti itu, tentu akan banyak lapangan kerja yang terancam hilang. 

"Dari ratusan pabrik dia langsung masuk ke konsumen, jadi akan ada berapa banyak lapangan kerja didistribusi akan hilang. Nggak ada lagi itu namanya reseller, affliator, nggak ada lagi, bahkan produknya akan sangat murah karena diproduksi massal, pabrikan, dengan menghadapi UMKM yang diproduksi kecil-kecilnya," beber Teten. 

Baca Juga: Diancam Denda, Google hingga TikTok Diminta Berantas Judi Online

Adapun aplikasi yang dimaksud bernama Temu. Jika dibandingkan dengan TikTok Shop, aplikasi yang juga berasal dari China itu akan lebih mengerikan. Terlebih lagi, kata Teten, aplikasi Temu sudah terhubung dengan 80 pabrik di China dan telah masuk ke 58 negara. 

"Nah kalau TikTok kan masih mending lah, masih ada reseller, ada affiliator, masih membuka lapangan kerja. Kalau ini kan akan memangkas langsung," ungkap Teten. 

"Selain harganya lebih murah, juga memangkas banyak lapangan kerja di jalur misalnya distribusi," imbuhnya. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Belinda Safitri
Editor: Belinda Safitri

Advertisement

Bagikan Artikel: