Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ajak Investasi ke IKN, Presiden Jokowi: Kalau Nanti, Tanahnya Sudah Habis

Ajak Investasi ke IKN, Presiden Jokowi: Kalau Nanti, Tanahnya Sudah Habis Presiden RI Joko Widodo (tengah) didampingi Direktur Utama PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk, Nixon LP Napitupulu (kedua dari kanan), Menteri Sekretaris Negara, Pratikno (kanan), Pj. Gubernur Kalimantan Timur, Akmal Malik (kedua dari kiri) dan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Basuki Hadimuljono (kiri) menekan tombol sirene peresmian Groundbreaking pembangunan Gedung BTN di Ibu Kota Nusantara, Kalimantan Timur | Kredit Foto: Dok. BTN
Warta Ekonomi, Jakarta -

Presiden Joko Widodo (Jokowi) memperkenalkan Kawasan Strategis Ibu Kota Nusantara (IKN) sebagai potensi investasi besar-besaran untuk masa depan. 

Dalam kunjungannya ke IKN pada 4 Juni lalu, beliau menawarkan prospek yang menjanjikan kepada para investor, mengingatkan bahwa saat ini adalah waktu yang tepat untuk berinvestasi sebelum infrastruktur dan konektivitas lengkap dibangun.

"Saat ini adalah momen yang tepat untuk berinvestasi, karena jika nanti infrastruktur dan konektivitas selesai, harga tanah akan melonjak. Kalau nanti, tanahnya sudah habis, karena sekarang kita tahu harganya antara Rp400 ribu hingga Rp800 ribu per meter persegi di Balikpapan saja," ujar Presiden Jokowi.

Sementara itu, Bahlil Lahadalia, Menteri Investasi dan Kepala BKPM, mengungkapkan bahwa hingga saat ini belum ada realisasi pembangunan investasi asing di IKN. Alasan utamanya adalah karena investasi asing di IKN direncanakan baru akan dimulai pada tahap kedua pembangunan setelah peringatan kemerdekaan 17 Agustus 2024. 

Baca Juga: IKN Terancam Mangkrak Tahun Depan, Presiden Jokowi: Interior dalam Proses, Insyaallah Selesai

Saat ini, investasi yang masuk masih didominasi oleh Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN), sementara perusahaan asing masih dalam tahap komunikasi untuk memulai investasi mereka.

Presiden juga menyebutkan bahwa investor dari Dubai, Uni Emirat Arab, menunjukkan minatnya untuk berinvestasi di IKN, namun nilai pastinya belum dapat diumumkan karena masih dalam tahap negosiasi.

Dengan begitu, meskipun potensi investasi di Ibu Kota Nusantara sangat besar, proses pengembangan dan realisasi investasi masih memerlukan waktu dan kerja keras untuk mempercepat pembangunan infrastruktur yang menjadi kunci utama keberhasilan proyek ini.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Amry Nur Hidayat

Advertisement

Bagikan Artikel: